Wisata Seni Tradisi Jalan Lagi, Ada Kali Merti dan Wayangan di Kota Yogyakarta

Senin, 22 November 2021 10:47 WIB

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membuka acara seni tradisi Merti Kali Gajah Wong pada Minggu, 21 November 2021. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang hobi menyambangi perkampungan di Kota Yogyakarta kini tak kesulitan lagi menemukan pergelaran seni tradisi yang terhenti selama pandemi Covid-19. Sebelum pagebluk, perkampungan penduduk di Kota Yogyakarta punya agenda seni tradisi untuk mereka tampilan di depan wisatawan.

Mulai November 2021 ini, berbagai agenda kesenian tradisional itu mulai berjalan lagi. Di antaranya Festival Kampung Prawirotaman, Wayangan di Dalem Yudonegaran, hingga Merti Kali di kawasan Sungai Gajah Wong. "Semua pergelaran seni tradisi harus mematuhi protokol kesehatan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat menghadiri acara Merti Kali Gajah Wong di Kampung Gendeng, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Minggu 21 November 2021.

Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta menuturkan, seni tradisi penting untuk dilestarikan sebagai bagian dalam menjaga semangat masyarakat. Tradisi Merti Kali misalkan, merupakan upaya menjaga kebersihan sungai sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus merawat lingkungan.

Sungai di kawasan perkotaan, menurut Heroe Poerwadi, rentan dengan sampah rumah tangga karena padatnya permukiman, termasuk di daerah bantaran. Seni tradisi Merti Kali mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, jangan mengambil binatang yang hidup di sungai, dan tidak merusak habitat sungai.

"Tujuan Merti Kali mengajak masyarakat di sepanjang bantaran sungai menjaga kelestarian dan mata airnya," kata Heroe Poerwadi. "Masyarakat tetap aman, terhindari dari banjir, serta hidup rukun dengan sungai."

Advertising
Advertising

Ketua Panitia Merti Kali, Joko Budi Santosa menuturkan, selain melestarikan budaya, kegiatan Merti Kali bertujuan menjaga kearifan lokal di tengah arus perubahan zaman. "Kami ingin mengingatkan masyarakat dan membangun kesadaran dalam melestarikan lingkungan serta menumbuhkan rasa memiliki sungai," kata Budi.

Melalui kegiatan seni tradisi Merti Kali, pemerintah mengajak seluruh penduduk di sepanjang bantaran sungai menanam pohon untuk menghijauan, mengelola sampah dan limbah cair dari rumah tangga. Pemerintah juga mengajak masyarakat menabur benih ikan untuk budidaya serta menjaga habitat.

Baca juga:
Begini Mahasiswa UGM Sulap Tempat Wisata di Gunungkidul

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

11 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya