5 Fakta Menarik tentang Bhutan, Negara dengan Emisi Karbon Negatif

Reporter

Tempo.co

Jumat, 5 November 2021 20:22 WIB

Deretan bendera doa menghadap pengunungan Himalaya, di Bhutan bendera doa menyimbolkan umur panjang, kebahagian, kemakmuran, keberuntungan dan pengampunan bagi semua mahluk hidup. Bendera doa dipercaya akan membimbing jiwa orang yang sudah meninggal, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Bhutan adalah negara kecil berbentuk kerajaan di Asia Selatan yang dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Negara itu mungkin tak sepopuler India atau Cina sebagai tujuan wisata, tapi Bhutan juga memiliki ragam hal menarik.

Dalam sejarahnya, Bhutan dikenal dengan banyak nama, seperti 'Lho Mon' (Negeri Kegelapan dari Selatan), 'Lho Tsendenjong' (Negeri Cendana dari Selatan), 'Lhomen Khazhi' (Negeri Empat Tujuan dari Selatan) dan 'Lho Men Jong' (Negeri Obat Tumbuhan dari Selatan).

Sebelum 2000-an sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari negara ini. Barulah pada awal 2000-an, Bhutan membuka akses untuk para wisatawan.

Berikut 5 fakta menarik dari Bhutan:

Negara negatif karbon

Advertising
Advertising

Dengan perubahan iklim menjadi kenyataan yang mengerikan di seluruh dunia, Bhutan adalah satu-satunya negara yang berstatus negatif karbon di dunia. Di zaman di mana negara-negara harus bergerak untuk menjadi netral karbon, Bhutan jelas telah meningkatkan standarnya. Negara itu bisa menekan produksi emisi karbondioksida, salah satunya karena keberadaan hutannya yang masih hijau.

Kebahagiaan Nasional Bruto atas Produk Domestik Bruto

Orang mungkin menganggapnya aneh, tetapi Bhutan pasti telah menetapkan prioritasnya dengan benar. Istilah dari Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH), diciptakan pada 1970 oleh Raja Jigme Singye Wangchuck. Ini bertujuan pada pendekatan holistik untuk mengukur kemajuan suatu bangsa dan sama-sama menekankan pada aspek non-ekonomi untuk mengukur kemajuan.

Tidak ada lampu lalu lintas di negara ini

Tidak ada lampu lalu lintas di Bhutan dan semua manajemen lalu lintas dijaga. Bhutan mungkin satu-satunya negara yang bebas dari lampu lalu lintas.

Raja yang mengundurkan diri untuk demokrasi

Jigme Wangchuc, mantan raja Bhutan mengundurkan diri dari tahtanya pada 2005, dengan mengumumkan pengerjaan konstitusi baru. Sementara itu, dia menyerahkan tahtanya kepada putranya, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dengan mengarahkan negara itu untuk menjadi demokrasi parlementer. Mungkin ini pertama kalinya dalam sejarah seorang raja dengan rela mengurangi kekuasaannya untuk membiarkan kerajaannya berkembang dengan cara yang lebih kontemporer dan terbuka.

Tanah sihir dan dongeng

Bhutan adalah negeri dengan sejumlah dongeng dan pengetahuan. Cerita di sekitar Paro Taktsang mungkin yang paling menarik. Biara di sisi tebing diyakini sebagai tempat Padmasambhava mendarat sambil terbang di atas punggung seekor harimau betina. Beberapa legenda juga percaya bahwa harimau betina adalah murid sang guru dan membawanya dari Tibet.

ANDINI SABRINA | INDIA TIMES

Baca juga: 5 Tempat Paling Sulit Dijangkau di Dunia tapi Layak Didatangi

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

6 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

7 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

10 hari lalu

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

10 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya