Membaca Sejarah Jakarta dari Temuan Penggilingan Tebu di Jalan TB Simatupang

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Senin, 1 November 2021 09:04 WIB

Alat penggiling tebu kuno ditemukan di tengah kota. Dok: Damkar

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan penggilingan tebu di trotoar Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur, sempat menghebohkan publik. Penggilingan tebu yang terbuat dari batu itu diperkirakan ada sejak abad ke-18. Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Pusat Konservasi Cagar Budaya, dan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, telah mengevakuasi objek diduga cagar budaya itu.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengatakan, objek yang diduga benda cagar budaya tersebut ditemukan di trotoar Jalan TB Simatupang, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Benda tersebut kemudian dibawa ke Balai Budaya Condet pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

"Kami berusaha menyelamatkan objek tersebut karena rentan rusak, baik karena cuaca atau tindakan vandalisme," kata Iwan. Selain di Jalan TB Simatupang, objek yang diduga benda cagar budaya berupa batu penggilingan juga ditemukan di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo; dan Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Di wilayah Kelurahan Penggilingan, Iwan mengatakan, ditemukan lima batu penggilingan. Penggilingan tersebut akan dibersihkan dan diteliti. Tak hanya di Balai Budaya Condet, masyarakat dapat melihat batu penggilingan di Museum Sejarah Jakarta.

Batu penggilingan yang ditemukan di Kelurahan Gedung hingga Kelurahan Penggilingan, Jakarta Timur, menyimpan cerita tentang Jakarta. Penggiling yang terbuat dari batu itu merupakan alat pengolah tebu yang diperkirakan digunakan pada abad ke-17-18 Masehi.

Advertising
Advertising

Dalam tulisan Haan (1935: 323-324), terdapat istilah "suikermolen" yang berarti pabrik gula. Pada masa itu, proses pembuatan gula masih menggunakan peralatan tradisional, seperti batu untuk menggiling tebu. Gula menjadi salah satu komoditas penting untuk perdagangan dunia. Batavia (kini bernama Jakarta) termasuk salah satu daerah penghasil gula untuk diekspor ke Cina dan Jepang.

Produksi gula di Batavia dilakukan oleh orang-orang keturunan Cina yang bermukim di wilayah Pecinan. Persekutuan dagang Belanda, VOC kemudian mengharuskan gula asal Batavia dijual ke mereka, tidak langsung diekspor. Dengan begitu, VOC bisa mengambil keuntungan sebagai perantara dagang.

Periode 1710 adalah puncak kejayaan produksi gula di Batavia. Saat itu, terdapat 130 pabrik gula milik keturunan Cina. Sebagian besar mereka tinggal di sekitar Sungai Ciliwung. Seiring waktu, jumlah pabrik gula berukurang. Pada 1738, tinggal 80 pabrik gula dan angkanya kian menyusut menjadi 44 pabrik gula di Batavia pada 1786.

Beberapa pemilik pabrik gula mulai menyingkir dari tengah Kota Batavia ke pinggiran, sekarang bernama kawasan Penggilingan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Itu juga sebab nama Kampung Penggilingan berasal dari batu penggilingan yang dulunya terkenal dengan sebutan Kampung Gula. Masyarakat setempat punya istilah lain untuk batu penggilingan tebu ini, yakni batu kiser.

Baca juga:
Benda Cagar Budaya Penggilingan Ditemukan di 3 Lokasi di Jakarta Timur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

1 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

3 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

3 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

5 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

5 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

6 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya