PUWSI: Kegiatan Ekowisata Selam Kian Diminati Selama Pandemi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 31 Oktober 2021 21:31 WIB

Ilustrasi. dailyscubadiving.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia atau PUWSI, Ricky Soerapoetra mengatakan, aktivitas ekowisata kian diminati selama pandemi Covid-19. Musababnya, selama pandemi, orang jenuh berada di rumah dan ingin lebih dekat dengan alam.

Ekowisata juga memungkinkan wisatawan menjaga jarak dan tidak berkerumun. Ini merupakan dua unsur penting dalam menerapkan protokol kesehatan. "Tingginya minat ekowisata menjadi harapan, sekaligus tantangan baru bagi pelaku usaha wisata selam," kata Ricky dalam keterangan tertulis, Jumat 29 Oktober 2021.

Menjadi harapan karena telah melalui masa yang berat bagi pelaku usaha wisata selam selama 1,5 tahun ini. Mereka kehilangan pelanggan, destinasi wisata ditutup, cashflow nol, hingga pemutusan hubungan kerja. Sekarang menjadi tantangan karena pengelola usaha selam juga harus mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan metode baru dalam memasarkan serta melayani wisatawan.

ilustrasi menyelam dengan arloji (pixabay.com)

Ricky mengatakan, saat ini mayoritas pelaku usaha wisata selam yang menjadi anggota PUWSI telah mengantongi sertifikat CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jumlah keanggotaan PUWSI juga terus bertambah. Artinya, industri wisata selam di Indonesia terus berkembang, baik berupa pembukaan dive center, resort, penemuan situs selam baru, serta jumlah penyelam yang terus bertambah.

Indonesia, Ricky melanjutkan, memiliki ribuan titik selam yang menarik dan tidak ditemukan di destinasi wisata selam lain. Dengan begitu, usaha wisata selam merupakan bisnis yang prospektif dan sangat menguntungkan. Semua kondisi ini, menurut dia, mendukung ekosistem wisata selam yang termasuk dalam ekowisata.

Advertising
Advertising

Ricky juga menyinggung proyek Indonesia Coral Reef Garden di Bali yang melibatkan industri wisata selam dan memberikan bantuan bagi pelaku usaha selam. "Program itu sangat membantu pendapatan pekerja wisata selam di masa sulit," katanya. Menurut data PUWSI, kinerja usaha wisata selam terpukul 66 persen pada April 2020 dengan kerugian mencapai Rp 75,8 miliar dalam waktu tiga bulan sejak pandemi Covid-19 merebak di awal 2020.

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Wisata Selam pun Ada Protokol Kesehatan Sendiri, Apa Saja?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

2 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

4 hari lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

5 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

5 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya