Indonesia Punya Salju Abadi di Puncak Jaya Papua

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 Oktober 2021 18:40 WIB

Barisan Sudirman di Puncak Jaya memiliki salju abadi. Foto: Arfani Mujib/Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Salju merupakan hal yang lumrah ditemui di negara-negara beriklim subtropis. Ketika memasuki musim dingin, negara-negara subtropis biasanya akan dihujani salju yang datang bersamaan dengan cuaca super dingin. Namun, salju ternyata juga bisa ditemui di negara tropis, salah satunya adalah Indonesia.

Puncak Jaya yang berada di rangkaian Pegunungan Jayawijaya, Papua merupakan wilayah di Indonesia yang terdapat salju. Hal tersebut membuat Puncak Jaya, atau yang dikenal sebagai Puncak Carstensz Pyramid, menjadi salah satu puncak pegunungan yang paling terkenal di Indonesia. Salju yang berada di sana dikenal sebagai salju abadi.

Mencapai Puncak Jaya memerlukan usaha yang cukup besar dan sulit. Dilansir dari kemenparekraf.go.id, Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang membuatnya menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Selain ketinggiannya yang cukup ekstrem, Puncak Jaya juga merupakan sebuah gunung karang atau limestone. Hal tersebut membuat Puncak Jaya cukup sulit untuk didaki. Perlu kemampuan mendaki yang cukup baik untuk mendaki Puncak Jaya.

Pendakian yang berat dan penuh perjuangan akan terbayar ketika berhasil mencapai Puncak Jaya. Hamparan salju abadi yang tetap bersinar di tengah udara panas iklim tropis siap memanjakan mata pendaki yang berhasil mencapai puncak. Sayangnya, salju abadi yang berada di Puncak Jaya dikabarkan akan segera hilang.

Dilansir dari tempo.co, perubahan iklim yang tidak bisa dibendung akan mengancam keberadaan salju abadi. Selain itu, gletser yang berada di Puncak Jaya tidak mampu bertahan terlalu lama di tengah terpaan cuaca panas iklim tropis.

Advertising
Advertising

Pada 2010, ketebalan gletser di Puncak Jaya mencapai 32 meter. Namun kini, gletser di Puncak Jaya terus mengalami penipisan hingga 7 meter setiap tahunnya. Selain ketebalan, gletser yang ada di Puncak Jaya juga semakin menyusut. Pada 2020, gletser di Puncak Jaya hanya tersisa seluas 100 hektare, padahal dahulu luasnya mencapai 2000 hektare.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi penipisan lapisan salju dan gletser di Puncak Jaya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah berupaya untuk merangkul Pemerintah Daerah dan berbagai organisasi internasional untuk melindungi salju abadi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memberantas praktik penebangan dan penggundulan hutan liar yang mengakibatkan emisi karbon meningkat.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Salju Puncak Jaya Papua Bisa Menghilang dalam 10 tahun

Berita terkait

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

15 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

17 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

17 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

18 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

20 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya