Spot Rawan Penularan Covid-19 di Bandara dan Pesawat, Ada yang Wajib Buka Masker
Reporter
Tempo.co
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 24 Oktober 2021 16:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat kini mulai leluasa bepergian ke berbagai tempat seiring longgarnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM oleh pemerintah. Penentuan status PPKM di suatu daerah berdasarkan beberapa hal, antara lain kasus Covid-19 harian, vaksinasi Covid-19, layanan fasilitas kesehatan, dan lainnya.
Bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dengan pesawat, ada beberapa spot yang mesti mereka waspadai karena rentan terjadi penularan virus. Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI yang juga Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama mengamati beberapa titik rawan tersebut di bandara dan pesawat, selama perjalanan dari Jakarta ke Bali pada 20 Oktober 2021.
- Tempat makan dan minum di bandara
Sejumlah tempat makan dan minum di bandara sudah cukup ramai pengunjung. Hanya saja, menurut Tjandra Yoga, di beberapa tempat masih terjadi antrean tanpa menjaga jarak. - Antrean hendak naik pesawat
Ketika antrean hendak naik pesawat begitu panjang, maka ada barisan di mana posisi penumpang begitu dekat dan praktis tidak menjaga jarak. "Hal ini sebaiknya diperbaiki. Walaupun sedang antre, tetap harus berjarak setidaknya satu meter antar-penumpang, baik depan - belakang maupun antar barisan antrean di kiri - kanan," katanya. - Pemeriksaan boarding pass
Tjandra Yoga menyayangkan petugas yang memeriksa boarding pass meminta calon penumpang membuka masker sambil memperlihatkan KTP atau tanda pengenal lainnya. "Mungkin maksudnya untuk memastikan apakah wajah penumpang tersebut sesuai dengan identitas pengenalnya," kata Tjandra Yoga.
Pada saat yang sama, di area tersebut juga banyak orang mengantre dalam beberapa baris dan ada petugas lain. "Sehingga membuka masker, walaupun sebentar, tentu membuka peluang terjadinya penularan," katanya. "Sebaiknya kewajiban membuka masker ini tidak perlu dilakuan." - Antrean pemeriksaan e-HAC
Sebelum mengambil bagasi, petugas memeriksa electronic Health Alert Card atau e-HAC setiap penumpang dengan cara memindai. Pengecekan ini juga menimbulkan antrean yang cukup panjang dan pada akhirnya sulit menetapkan jarak antar-penumpang. Tjandra Yoga berharap tersedia alat yang otomatis memindai e-HAC penumpang. - Makan dan minum di dalam pesawat
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, petugas di pesawat menganjurkan agar hidangan yang mereka sajikan dibawa pulang saja dan tidak dikonsumsi di dalam pesawat. Tetapi masih ada penumpang yang dengan santainya membuka kemasan makanan dan minuman, membuka masker, kemudian bersantap seperti biasa. "Memang tidak salah, tetapi membuka masker dan makan sambil bercakap-cakap tentu meningkatkan risiko penularan meski pesawat sudah dilengkapi dengan Hepa Filter," ujar Tjandra Yoga.
Mengenai syarat tes PCR sebelum naik pesawat, Tjandra Yoga yang pergi ke Bali untuk mengikuti pertemuan Tuberculosis Summit 2021, ini menilai ketentuan tersebut sudah tepat. "Saya sepakat dengan penerapan tes PCR untuk bepergian karena ini gold standard dengan tingkat akurasi tertinggi," katanya.
Artinya, dia menjelaskan, hasil negatif tes PCR memberi keamanan yang lebih tinggi untuk mencegah penularan Covid-19. "Meski hasil rapid tes antigen negatif, masih ada kemungkinan virus SARS CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 bersemayam dalam tubuh dan tentu berpotensi menular kepada orang di sekitarnya," ujarnya.
Tjandra Yoga mengatakan, dia menjalani tes Covid-19 di Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP Bandara Soekarno - Hatta. Setelah itu, dia mengecek aplikasi PeduliLindungi di ponsel dan datanya sudah terhubung seketika.
#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19
Baca juga:
DKI Wanti-wanti Gelombang 3 Penularan Covid-19 Menjelang Tahun Baru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.