Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

Minggu, 17 Oktober 2021 13:33 WIB

Suasana di Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar

TEMPO.CO, Raja Ampat - “Sa, antar om ke kios ya (saya antar om ke kios ya)," ujar Elis ramah. "Oh boleh," saya menanggapinya.

Lalu lima bocah berarak mengikuti saya menuju warung. Kami berkenalan. Elis menjadi pimpinan mereka. Anak berusia sembilan tahun ini mengenalkan "pasukannya" kepada saya.

"Sa, Elis kelas dua SD di Kampung Swandarek. Ini adik sa, Ira usianya lima tahun. Ini Aldano sa pu adik juga, enam tahun usianya. Yang paling kecil Razien, usianya baru satu tahun. Ini adik sa semua," kata Elis menjelaskan. Bocah itu melanjutkan ceritanya. Elis masih punya empat kakak.

Saya tergelak mendengar penjelasan Elis yang begitu ramah kepada orang asing. Elis dan adik-adiknya menyambut saya dan rombongan ketika kapal cepat kami bersandar di Kampung Swandarek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Kampung Swandarek adalah salah satu desa wisata yang bisa dikunjungi wisatawan saat ke Raja Ampat.

Suasana di Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar

Jangan bayangkan desa wisata di sini seperti di Pulau Jawa atau daerah lainnya di Indonesia. Kampung Swandarek masih asri. Bukan desa wisata yang sudah tersentuh "penataan" dan berhias aneka ornamen.

Advertising
Advertising

Kampung Swandarek punya pantai pasir putih yang indah. Air laut begitu bersih dan jernih. Di sini salah satu spot snorkling buat pemula di Kabupaten Raja Ampat. Wisatawan seperti melongok ke dalam aquarium kaca dan melihat beragam jenis ikan berenang bebas. Bahkan ikan hiu pun terlihat berenang di pinggir pantai.

Suasana di Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar

Wisatawan yang datang ke tempat ini bebas berenang atau menyelam dengan aman. Warga Desa Wiasta Swandarek paham betul kelestarian alam. Mereka menjaga aset paling berharga: laut. Keramahan penduduknya membuat siapapun nyaman berkunjung.

Hampir dua tahun pandemi Covid-19 menghantam, mereka juga terdampak. Kini status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Raja Ampat, Papua Barat, sudah turun menjadi PPKM level 2. Aktivitas wisata di tempat ini kembali menggeliat.

Suasana di Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar

Penduduk Desa Wisata Swandarek semringah menyambut wisatawan yang datang. Secercah harapan untuk kembali menawarkan apa yang mereka punya dan segala yang mereka bisa demi menyambung hidup. Bahkan sekadar bercengkrama seperti Elis beserta pasukannya dengan saya, pun cukup bahagia.

Baca juga:
Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

4 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

9 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

12 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

23 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya