Ganjil Genap Jalan Malioboro Mulai Berlaku, Ini Yang Harus Dicermati Wisatawan

Selasa, 21 September 2021 06:36 WIB

Ruas jalan di Malioboro, Yogyakarta, begitu padat di akhir pekan pertama PPKM Level 3, Sabtu, 11 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Resor Kota Yogyakarta pekan ini mulai memberlakukan kebijakan sistem lalu lintas ganjil genap di kawasan Malioboro dan objek wisata lainnya. Sistem tersebut diterapkan untuk mengatur dan membatasi kunjungan berdasarkan tanggal hari khususnya saat akhir pekan.

"Kami sudah siapkan tiga pos pemantauan untuk menjalankan sistem ganjil genap ini, khususnya di Malioboro," ujar Kepala Polresta Yogyakarta Komisaris Besar Purwadi Wahyu Anggoro di sela apel Operasi Patuh Progo 2021, Senin, 20 September 2021.

Pos pengawasan kendaraan wisatawan untuk kawasan Malioboro yang dipersiapkan antara lain di Pos Tugu, Kretek dan Gardu Anim. Melalui pos-pos itulah, personil kepolisian akan intens memantau kendaraan yang memasuki kawasan Malioboro, terutama saat sistem berlaku di hari Sabtu dan Minggu.

Dengan sistem itu, kata Purwadi, kawasan Malioboro diharapkan tak lagi penuh sesak seperti beberapa waktu terakhir ketika diumumkan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke Level 3.

Untuk tahap pertama sistem ganjil genap ini, kata Purwadi, pada Sabtu, 25 September mendatang hanya kendaraan bernomor polisi ganjil yang bisa melintas di Malioboro karena hari itu merupakan tanggal ganjil. "Baru pada hari Minggunya (26 September) kendaraan yang bisa masuk Malioboro hanya yang berpelat nomor genap. Ini berlaku pula di obyek-obyek wisata yang diijinkan beroperasi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Rekayasa ganjil genap berlaku bagi semua kendaraan bermotor, mulai kendaraan pribadi, umum, roda empat maupun roda dua. "Kondisi di masa PPKM Level 3 ini, wisatawan tak hanya datang dengan kendaraan pribadi roda empat dan dua. Bahkan setiap malam minggu ratusan bus wisata luar Yogya juga masuk," kata Purwadi.

Bedanya, ujar Purwadi, dengan sistem ganjil genap ini maka titik-titik penyekatan jalan yang sebelumnya diterapkan kini semua telah dipindahkan untuk memantau kendaraan berpelat ganjil dan genap. "Penyekatan jalan kini berpindah titiknya untuk memudahkan monitoring ganjil genap," kata dia.

Purwadi menuturkan pemberlakuan sistem ganjil genap di kawasan Malioboro fokus untuk meminimalisir penularan Covid-19 akibat potensi kerumunan yang bisa ditimbulkan. "Tidak ada sanksi atau penindakan dalam sistem ini, operasi ini menyasar penegakan protokol kesehatan untuk meminimalisir kerumunan," ujarnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta Komisaris Chandra Lulus Widiantoro mengatakan dalam sistem ganjil genap itu tetap ada pengecualian bagi kendaraan tertentu. Misalnya bagi para pengemudi ojek online (ojol) roda dua dan roda empat. "Para driver ojol yang hendak menjemput maupun mengantar penumpang masih diperbolehkan melintas, meski tanggal dan nomor pelat nomor kendaraan berbeda," kata dia.

Selain ojol, kendaraan lainnya yang boleh melintas di Jalan Malioboro tanpa terkena aturan ganjil genap antara lain mobil pemadam kebakaran, ambulans dan kendaraan dinas lainnya. Sementara untuk moda Bus Trans Jogja dan kendaraan umum lainnya kini masih dalam proses kajian dengan Dinas Perhubungan DIY.

Baca juga: Malioboro Penuh Saat Yogyakarta PPKM Level 3, Sultan: Karepe Merah Meneh Opo?

Berita terkait

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

11 jam lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

13 jam lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

1 hari lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

2 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

2 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

2 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

3 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

3 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya