Kontroversi Mahkota Cenderawasih Jadi Suvenir PON, Burung Sakral di Papua - Bali

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 5 September 2021 20:01 WIB

Ibu Kota Burung Cenderawasih

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat menolak mahkota cenderawasih menjadi suvenir Pekan Olahraga Nasional atau PON XX di Papua pada Oktober 2021. Burung cenderawasih, termasuk bulunya, memiliki makna yang besar bagi masyarakat Papua dan Bali.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan burung cenderawasih adalah pesies burung yang hidup di kawasan Indonesia timur, Papua Nugini dan Australia bagian timur. Burung cenderawasih atau dikenal sebagai burung surga ini memiliki bulu yang indah.

"Burung cendrawasih di Papua termasuk jenis The Greater bird of paradise (Paradisaea apoda) telah diintroduksi dari Papua Nugini ke Pulau Tobago Kecil di Trinidad dan Tobago di Karibia," kata Hari Suroto kepada Tempo. "Keluarga burung ini memiliki 42 spesies di 15 genera dan cenderawasih termasuk burung yang soliter."

Untuk melihat keseharian burung cendrawasih di habitat aslinya, wisatawan bisa datang ke Sentani, Papua. Saat ini terdapat spot paradise bird watching, yaitu hutan di belakang Kampung Abar, Sentani. Untuk sampai ke sana, cukup menempuh perjalanan darat sekitar 20 menit dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Mengintip Cenderawasih Merah Menari

Burung cenderawasih sudah menyatu dengan budaya masyarakat Papua. Di Papua, mahkota dari burung cendrawasih tidak boleh dikenakan oleh sembarang orang. "Hanya tokoh adat seperti ondoafi dan kepala suku saja yang berhak," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih.

Advertising
Advertising

Burung cendrawasih juga punya peran penting dalam budaya masyarakat Bali. Di Bali, burung cenderawasih atau manuk dewata menjadi sarana penting dalam upacara ngaben. Masyarakat Bali percaya burung cenderawasih berperan sebagai pemandu arwah untuk pergi ke alam keabadian.

Dalam sejarahnya, pada abad VIII, utusan Raja Sri Indrawarman dari Kerajaan Sriwijaya pernah mempersembahkan burung cenderawasih kepada Kaisar Cina. "Burung cenderawasih adalah burung yang dilindungi, tidak boleh diburu, dipelihara, dan diperjualbelikan," kata Hari Suroto.

Baca juga:
Beramai-ramai Tolak Mahkota Burung Cenderawasih sebagai Suvenir PON Papua

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

12 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

14 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

15 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

16 jam lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

17 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

18 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

19 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

22 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya