Papeda Termasuk Kuliner Tertua, Tradisi Memasaknya Sudah Ada Sejak Prasejarah

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 5 September 2021 10:28 WIB

Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menggelar festival makan papeda, makanan berupa bubur sagu khas Papua, dalam gerabah, 30 September 2019. (Dok Hari Suroto)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan papeda merupakan kuliner tertua dan sudah ada sejak masa prasejarah. Dasarnya adalah temuan gerabah dan alat batu tokok sagu di situs arkeologi di kawasan Danau Sentani.

Papeda dimasak menggunakan wadah gerabah dan tradisi gerabah di Papua sudah dikenal sejak masa prasejarah, sekitar 3000 tahun yang lalu. "Pengetahuan menggunakan gerabah dan teknologi pembuatan gerabah diperkenalkan oleh orang berbahasa Austronesia," kata Hari kepada Tempo, Sabtu 4 September 2021.

Budaya gerabah mulai dikenal dari daerah pesisir utara Papua dan pulau-pulau di lepas pantai Papua. Dan pohon sagu hanya tumbuh di dataran rendah Papua. Sebab itu, budaya papeda di Papua hanya dikenal di daerah pesisir utara Papua, pesisir Kepala Burung Papua, dan pulau-pulau lepas pantai Papua. Papeda tidak dikenal di wilayah pegunungan Papua dan pesisir selatan Papua.

Papeda dan ikan kuah kuning khas Papua di Alenia Coffee & Kitchen, Jalan Kemang Raya 66B, Kemang, Jakarta Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana

Pati sagu menjadi bahan utama pembuatan papeda. Sagu bersama pisang, keladi, kelapa, sukun, dan tebu menjadi bahan makanan pokok masyarakat Papua. Papeda merupakan sejenis bubur sagu. Terdapat dua jenis papeda, yaitu papeda panas dan papeda bungkus.

Papeda panas sepintas mirip bubur yang terbuat dari pati sagu diberi perasan air jeruk nipis, kemudian disiram dengan air mendidih. Papeda panas dinikmati dengan lauk ikan kuah kuning dan sayur tumisan daun pepaya.

Adapun papeda bungkus adalah papeda yang dibungkus daun fotofe atau forofe (sejenis daun pisang-pisangan). Cara membuat papeda bungkus adalah dengan mengambil papeda panas secukupnya kemudian dibungkus dalam daun fotofe. Diamkan beberapa saat hingga papeda dingin, kemudian baru dapat dinikmati.

Baca juga:
Budaya dan Alam yang Bikin Penduduk Kampung Abar Papua Terhindar dari Covid-19

Advertising
Advertising

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

10 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

12 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

13 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya