Tak Sembarang Orang Boleh Gunakan Bulu Burung Cenderawasih di Papua

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 September 2021 17:40 WIB

Ilustrasi mahkota cendrawasih papua. Papua.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pergelaran PON Papua, berbagai pihak melakukan penolakannya terkait mahkota burung cenderawasih sebagai cenderamata atau souvenir.

Burung cenderawasih merupakan salah satu burung yang dilindungi dan dilestarikan. Burung surga ini banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur seperti Papua, pulau-pulau Selat Tores, dan Papua Barat. Burung langka ini merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di pulau Papua dan mempunyai peran penting dalam adat budaya suku-suku di Papua.

Dikutip dari digilib.ac.id, burung cenderawasih umumnya hidup di daerah yang memiliki hutan hujan tropis dan di habitatnya pun, mereka mempunyai kebiasaan yaitu bermain di pagi hari saat matahari terbit.

Burung yang menjadi kebanggaan masyarakat Papua ini memiliki warna bulu yang indah. Bahkan, karena keindahannya itu burung cenderawasih konon diceritakan jarang turun ke tanah dan lebih sering terbang hinggap dari pohon ke pohon.

Warna bulu cenderawasih memang terlihat sangat cerah dengan perpaduan kombinasi antara warna hitam, cokelat kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu. Lebih-lebih lagi karena keindahan bulunya, orang-orang terkadang menyebut Burung Cenderawasih sebagai bird of paradise yang memiliki arti burung dari surga.

Advertising
Advertising

Bulu burung cenderawasih juga sering digunakan sebagai hiasan dalam upacara-upacara, pernikahan dan ritual-ritual keagamaan di daerah setempat. Masyarakat Papua percaya bahwa burung cenderawasih bisa membawa keberuntungan dan bisa menjaga kelestarian tanah Papua sehingga mereka sangat mengeramatkan burung cenderawasih. Dan barang siapa yang mengganggu keberlangsungan ekosistem burung cenderawasih maka masyarakat papua memiliki hukum adat bagi pelakunya.

Kemudian untuk bulu burung cenderawasih yang dijadikan mahkota di tanah papua merupakan simbol dari keagungan para tokoh adat dan kepala suku. Jadi, tidak sembarang orang bisa memakai mahkota yang tersebut. Hanya beberapa orang saja yang bisa memakai barang itu seperti para pejabat, gubernur, bupati, dan lain-lain. Inilah yang menjadi alasan penolakan mahkot acenderawasih sebagai souvenir di PON Papua.

PRIMANDA ANDI AKBAR

Baca: Sebab Orang Eropa Zaman Dulu Percaya Burung Cenderawasih Tak Punya Kaki

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

9 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

12 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

14 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

19 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

22 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya