5 Destinasi Wisata Antimainstream di Luar Negeri

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 28 Agustus 2021 16:20 WIB

Ilustrasi wanita sedang berlibur.

TEMPO.CO, Jakarta - Daftar liburan ke destinasi wisata di luar negeri biasanya mudah ditebak. Kalau Prancis, maka tentu ke Menara Eiffel, ke Jepang mampir Disneyland atau Tokyo, dan mandi onsen, ke New York Amerika Serikat, singgah di Broadway, dan banyak lagi.

Inti dari liburan adalah bikin senang, menemukan pengalaman baru, berjumpa orang baru dengan berbagai layar belakang dan cerita, serta relaksasi. Sekarang tinggal memahami bagaimana pilihanmu saat berwisata, apakah cenderung mengikuti aktivitas pelesiran yang sudah banyak dilakukan orang atau antimainstream.

Bagi mereka yang memilih aktivitas wisata berbeda, berikut tempat yang menarik untuk dikunjungi. Setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda. Jadi, sebaiknya kamu siap untuk segala kemungkinannya.

  1. El Savador di Amerika Tengah
    Mungkin kamu jarang mendengar ada orang yang ingin berwisata ke El Salvador. Beberapa kawasan di tempat ini memang terkenal dengan masalah keamanan. Tetapi saat berkunjung ke sini, kamu bisa bebas menjelajahi setiap sudut karena tidak perlu bersaing dengan turis lainnya. Artinya, kamu bisa sedikit berhemat karena bisa menikmati makanan dengan harga yang wajar sebagaimana masyarakat di sana.

  2. Las Terrazas di Kuba
    Saat berada di Kuba, wisatawan lebih tertarik berkunjung ke pantai. Di Kuiba juga ada tempat bernama Las Terrazas yang berada di pegunungan. UNESCO menetapkan tempat ini sebagai cagar biosfer. Dulu, Las Terrazas adalah perkebunan kopi. Wisatawan dapat mendaki perbukitan, menikmati suasana perkebunan kopi yang sudah tua, dan mengamati burung. Pengunjung yang ingin menyatu dengan alam, alih-alih memiliki anggaran terbatas, juga bisa berkemah dengan menyewa tenda.

  3. Shaxi di Cina
    Shaxi menjadi destinasi wisata yang cocok bagi wisatawan yang gemar jalan kaki. Wilayah ini memiliki suasana yang damai. Pengunjung dapat meniti jalur perdagangan teh yang dibawa dengan kuda pada masa lalu. Nikmati juga kesejukan di tepi Sungai Heihui.

  4. San Cipriano di Kolombia
    Di San Cipriano terdapat cagar alam yang menjadi sumber air murni. Untuk sampai ke sana, wisatawan harus naik kereta yang terbuat dari gerbong kayu dan yang digerakkan dengan mesin sepeda motor. Kereta ini berjalan di atas rel yang sudah usang. Perjalanan yang berlangsung selama 20 menit itu akan sangat mendebarkan. Perjalanan dengan kereta seharga USD 3 itu melewati tengah hutan dan tiada yang mengatur batas kecepatannya.

  5. Tusheti di Georgia
    Georgia adalah destinasi wisata tepat bagi pelancong yang ingin mempelajari arsitektur unik, budaya, dan pegunungan. Wisatawan dapat berkunjung ke situs arkeologi, tur mencicipi anggur, hiking di Kazbegi, mengunjungi desa abad pertengahan, dan mencicipi kuliner lokal yang lezat.

    Tusheti merupakan daerah terpencil di berbatasan Rusia Chechnya dengan Dagestan. Sewalah kendaraan jika ingin ke Tusheti karena tidak ada transportasi umum di sana. Pilih jalur Omalo Loop supaya kamu dapat melihat menara abad pertengahan, desa kuno, dan perlintasan di dataran tinggi.

NATHASYA ESTRELLA | THE GONE GOAT

Baca juga:
Sejumlah Tempat Wisata Indonesia Masuk Nominasi World Travel Awards 2021

Advertising
Advertising

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

3 hari lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

3 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

5 hari lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya