Sambut PON XX Papua, 6.000 Tamu sedangkan Kapasitas Hotel Hanya 2.000 Kamar

Reporter

Teras.id

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 27 Agustus 2021 14:52 WIB

Foto udara suasana kompleks venue voli indoor untuk perhelatan PON XX Papua di Koya Koso, Muaratami, Kota Jayapura, Papua, Senin, 23 Agustus 2021. Lapangan dengan kapasitas 2.200 orang untuk voli indoor dan berkapasitas 623 orang untuk voli pasir ini merupakan venue bola voli pertama yang memilki tujuh lapangan, lapangan pemanasan di bawah tanah dan juga satu-satunya lapangan voli pasir di Indonesia yang letaknya berada di atas gunung. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional atau PON XX akan berlangsung pada 2 - 15 Oktober 2021 di Papua. Para atlet, pelatih, tim pendukung, serta penonton akan berbondong-bondong datang ke Papua untuk bertanding di sana.

Lantas bagaimana kesiapan akomodasi di Papua untuk menyambut atlet, para pendukung, dan penonton PON XX?

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Papua, Eka Gartika mengatakan tersedia 2.000 kamar hotel untuk atlet, ofisial, dan panitia PON XX Papua. Dia merinci, 2.000 kamar itu terdiri dari 1.300 kamar di hotel bintang dua hingga bintang empat, serta sisanya hotel bintang satu dan hotel kelas.

Sementara jumlah atlet, ofisial, panitia PON Papua yang datang dari luar Papua sebanyak 6.000 orang. "Ketersediaan kamar tidak mencukupi. Tamu yang tidak mendapat kamar hotel akan menginap di rumah susun dan asrama," ujar Eka yang juga General Manajer Hotel Horison Ultima Entrop Jayapura pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Eka menyarankan pengurus Sub Panitia Besar PON XX Papua segera membuat nota kerja sama dengan pengelola hotel di Papua agar mereka dapat memberikan pelayanan maksimal. Pengelola hotel, menurut dia, umumnya membutuhkan kejelasan tentang kontrak harga, pembayaran, dan jumlah kamar yang dibutuhkan. Pengelola hotel, Eka melanjutkan, juga perlu tahu apakah kamar-kamar yang disewa akan ditempati oleh atlet, ofisial, panitia PON, atau tamu lainnya.

Advertising
Advertising

Koordinator Bidang Akomodasi Panitia Besar PON Papua, Samuel Siriwa mengatakan tidak semua hotel berbintang menjadikan fasilitas kamar untuk ditempati peserta PON dari luar daerah. Dia berharap pengelola hotel memberikan penawaran yang mencukupi dari sisi kapasitas dan harga. "Mudah-mudahan dalam penawaran harga masih bisa diperbaiki lagi soal penambahan jumlah kamar, sehingga kebutuhan akomodasi di setiap hotel dapat tercukupi," ujar Siriwa.

Siriwa juga mengharapkan pengelola hotel di ibu kota Provinsi Papua ini memberikan dukungan penuh sehingga PON berjalan lancar. Menurut Siriwa, pihak hotel akan segera memperbaiki penawaran harga kamar sehingga panitia dapat langsung memprosesnya. "Kalau bisa akhir Agustus ini semua kontrak akomodasi selesai," katanya.

TERAS.ID | JUBI.CO.ID

Baca juga:
Kemenhub Kirim 428 Bus Dukung PON XX, Ditargetkan Tiba 1 September

Berita terkait

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

21 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya