Sandiaga Uno Pastikan Proyek di Taman Nasional Komodo Tak Langgar Kaidah UNESCO

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Agustus 2021 11:59 WIB

Wisatawan melihat komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, 2 Juli 2021. Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang menurun saat ini. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan penataan sarana dan prasarana wisata di Taman Nasional Komodo dilakukan untuk memperbaiki fasilitas yang sudah rusak dan usang. Menurut dia, hal itu demi kepentingan keselamatan pengunjung.

“Waktu saya berkunjung ke Taman Nasional Komodo itu, saya melihat memang banyak fasilitas yang perlu diperbaiki karena berkaitan dengan masalah keselamatan, berkaitan dengan kesehatan, dan juga keberlanjutan lingkungan,” kata Sandiaga, Senin, 9 Agustus 2021.

Perbaikan tersebut antara lain dilakukan untuk pondok para ranger, pemandi dan peneliti, plaza deck, resting post, elevated deck, reservoir tank, distribution pipeline, ruang tunggu wisatawan hingga ruang informasi. Sandiaga pun memastikan seluruh penataan itu tidak akan mengakibatkan dampak negatif terhadap Outstanding Universal Value (OUV) situs warisan alam dunia Taman Nasional Komodo.

Terlebih, menurut Sandiaga, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memastikan bahwa pembangunan di Resort Loh Buaya Pulau Rinca itu tidak menimbulkan kerusakan yang bisa berdampak negatif pada OUV. Semuanya, kata dia, telah berdasarkan hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA) yang dilakukan bersama oleh lintas kementerian/lembaga serta pakar lainnya yang terus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan IUCN (Uni Internasional untuk Konservasi Alam).

“Jadi jangan khawatir, karena kita mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan konservasi,” kata Sandiaga.

Advertising
Advertising

Adapun terkait permintaan revisi amdal oleh UNESCO, Sandiaga memastikan pemerintah akan segera menyerahkannya paling lambat September 2021. Menurut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menyiapkan revisi tersebut.

"Saya memperoleh informasi dari Ditjen KSDAE KLHK yang menyampaikan dalam bulan Agustus-September 2021 ini revisi tersebut akan selesai dan diserahkan ke WHC (Situs Warisan Dunia UNESCO)," ujar Sandiaga.

UNESCO sebelumnya meminta pemerintah menyetop sementara pengerjaan proyek infrastruktur di Taman Nasional Komodo dan sekitarnya yang ditengarai berdampak pada habitat komodo. IUCN dan WHC akan mengkaji revisi amdal itu sebelum sidang ke-45 yang digelar pada Februari 2022. Kelanjutan proyek infrastruktur pun menunggu hasil evaluasi dari sidang tersebut, termasuk proyek di pulau Rinca.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Soal Proyek di Taman Nasional Komodo, Gubernur NTT: Demi Keselamatan Pengunjung

Berita terkait

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

4 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

5 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

6 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

6 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

7 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

7 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

10 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

18 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

18 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

18 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya