Sandiaga Uno Pastikan Proyek di Taman Nasional Komodo Tak Langgar Kaidah UNESCO
Reporter
Tempo.co
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 10 Agustus 2021 11:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan penataan sarana dan prasarana wisata di Taman Nasional Komodo dilakukan untuk memperbaiki fasilitas yang sudah rusak dan usang. Menurut dia, hal itu demi kepentingan keselamatan pengunjung.
“Waktu saya berkunjung ke Taman Nasional Komodo itu, saya melihat memang banyak fasilitas yang perlu diperbaiki karena berkaitan dengan masalah keselamatan, berkaitan dengan kesehatan, dan juga keberlanjutan lingkungan,” kata Sandiaga, Senin, 9 Agustus 2021.
Perbaikan tersebut antara lain dilakukan untuk pondok para ranger, pemandi dan peneliti, plaza deck, resting post, elevated deck, reservoir tank, distribution pipeline, ruang tunggu wisatawan hingga ruang informasi. Sandiaga pun memastikan seluruh penataan itu tidak akan mengakibatkan dampak negatif terhadap Outstanding Universal Value (OUV) situs warisan alam dunia Taman Nasional Komodo.
Terlebih, menurut Sandiaga, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memastikan bahwa pembangunan di Resort Loh Buaya Pulau Rinca itu tidak menimbulkan kerusakan yang bisa berdampak negatif pada OUV. Semuanya, kata dia, telah berdasarkan hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA) yang dilakukan bersama oleh lintas kementerian/lembaga serta pakar lainnya yang terus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan IUCN (Uni Internasional untuk Konservasi Alam).
“Jadi jangan khawatir, karena kita mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan konservasi,” kata Sandiaga.
Adapun terkait permintaan revisi amdal oleh UNESCO, Sandiaga memastikan pemerintah akan segera menyerahkannya paling lambat September 2021. Menurut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menyiapkan revisi tersebut.
"Saya memperoleh informasi dari Ditjen KSDAE KLHK yang menyampaikan dalam bulan Agustus-September 2021 ini revisi tersebut akan selesai dan diserahkan ke WHC (Situs Warisan Dunia UNESCO)," ujar Sandiaga.
UNESCO sebelumnya meminta pemerintah menyetop sementara pengerjaan proyek infrastruktur di Taman Nasional Komodo dan sekitarnya yang ditengarai berdampak pada habitat komodo. IUCN dan WHC akan mengkaji revisi amdal itu sebelum sidang ke-45 yang digelar pada Februari 2022. Kelanjutan proyek infrastruktur pun menunggu hasil evaluasi dari sidang tersebut, termasuk proyek di pulau Rinca.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Soal Proyek di Taman Nasional Komodo, Gubernur NTT: Demi Keselamatan Pengunjung