Tutup Selama PPKM, Begini Kondisi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

Jumat, 6 Agustus 2021 17:24 WIB

Pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka melihat koleksi satwa di Zona Cakar yang baru dibuka. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta telah tutup sebulan lebih akibat
Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meski begitu, hingga saat ini, kebun binatang dengan ribuan koleksi satwa itu belum mengumumkan penggalangan donasi ke publik, khususnya untuk membantu kebutuhan pakan satwa.

Bagaimana sebenarnya situasi di kebun binatang terbesar di wilayah DIY-Jawa Tengah itu usai tutup sebulan lebih tanpa pemasukan?

"Untuk penggalangan donasi pakan satwa, sejauh ini kami memang belum melakukan," ujar Manager Pemasaran Kebun Binatang Gembira Loka Yosi Hermawan kepada Tempo, Jumat, 6 Agustus 2021.

Yosi mengatakan penggalangan donasi urung dilakukan karena manajemen menilai saat ini masih bisa bertahan menggunakan dana cadangan. "Itu komitmen dari manajemen kami, namun kami tetap terbuka bagi yang mau membantu Gembira Loka khususnya untuk memenuhi kebutuhan operasional perawatan satwa dan kebutuhan umum lainnya," kata dia.

Menurut Yosi, bantuan yang nyata dibutuhkan Gembira Loka paling utama saat ini adalah memang terpenuhinya kebutuhan pakan satwa. Selama tutup, sejumlah pihak juga telah berinisiatif membantu Gembira Loka.

Advertising
Advertising

Gembira Loka misalnya setiap hari masih mendapatkan pasokan bantuan pakan dari jejaring supermarket Superindo untuk kebutuhan buah dan sayur yang sudah tak layak jual secara berkesinambungan. "Pada awalnya kami mengajukan bantuan pakan ke Superindo, sekarang hampir setiap hari mendapat bantuan," kata Yosi.

Selain itu, Gembira Loka mendapat bantuan dana dari PT Softies dan alat protokol kesehatan. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta serta kalangan Filantra dan masyarakat umum juga ikut menyalurkan bantuan pakan untuk satwa Gembira Loka.

"Kami juga mendapat bantuan pemerintah berupa pengurangan pajak tontonan 2020 sebesar 75 persen, tahun 2021 sebesar 50 persen, dan pajak lainnya seperti pajak bumi dan bangunan (PBB)," ujar Yosi.

Gembira Loka juga berupaya melakukan penghematan dengan penggantian menu pakan tanpa mengurangi kandungan gizinya.

Manajemen Gembira Loka bersyukur sejauh ini tidak pernah terdapat ada satwa yang sampai terpapar Covid-19. Satwa pun ada yang beberapa kali dites Covid-19 namun hasilnya negatif.

"Kami sudah tes Covid-19 antigen delapan ekor dari empat jenis satwa, yaitu orangutan, luthung, kucing belacan dan harimau sumatera. Semua hasilnya tidak ada yang positif," kata Yosi.

Gembira Loka memang mengantisipasi agar tidak terjadi kasus seperti harimau di Ragunan, Jakarta yang sempat positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Tes swab terhadap lima orangutan dan bayinya yang berusia 30 hari di Gembira Loka juga seluruhnya dilakukan karena keeper-nya memang sempat positif Covid-19.

"Masa pandemi ini kesehatan satwa benar benar kami jaga. Kami memproteksi satwa dari seluruh karyawan termasuk keeper ketika masuk kandang wajib dalam keadaan sehat," ujar Yosi.

Yosi mengatakan sampai sekarang juga tidak ada satwa yang karena faktor usia atau sakit sampai dijadikan makanan bagi satwa karnivora karena pakan untuk karnivora masih aman stoknya. "Bila ada satwa mati, itu juga sangat beresiko jika sampai dikonsumsi satwa lain," ujarnya.

Direktur Utama Gembira Loka Joko Tirtono memprediksi hanya bisa bertahan sampai akhir tahun jika wisata terus ditutup seperti ini. "Kami saat ini mengandalkan tiga sumber dana untuk bertahan, sekarang kami sudah menggunakan sumber dana lapis kedua," kata dia.

Joko merinci biaya operasional paling besar untuk pakan satwa khususnya dari gajah yang sehari membutuhkan 300 kilogram rumput yang mereka datangkan dari Kabupaten Boyolali. Harga rumput itu per kilogram Rp 1.000, padahal tiap gajah sehari paling tidak makan 300 kilogram rumput atau senilai Rp 300 ribu. Maka dalam satu bulan butuh Rp 9 juta untuk pakan rumput seekor gajah.

"Gembira Loka memiliki lima ekor gajah, tinggal dikalikan total kebutuhan makannya," kata Joko.

Sedangkan untuk hewan lain, seperti harimau, menu makanan juga modifikasi. Jika sebelum pandemi harimau di Gembira Loka nyaris tidak pernah makan daging ayam, namun sejak pandemi ini harimau itu makan daging ayam.

Baca juga: 4 Strategi Selamatkan Kebun Binatang Gembira Loka Saat Corona

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

3 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

5 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

5 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

5 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

5 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

5 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

6 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

10 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya