Keunikan Adat Istiadat Suku Abui di Kampung Takpala Alor

Reporter

Antara

Kamis, 5 Agustus 2021 13:27 WIB

Wisatawan menggunakan pakaian adat berpose dengan latar belakang salah satu rumah adat di Kampung Takpala, Alor, NTT. ANTARA/Ho-BPOLBF.

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Alor di Nusa Tenggara Timur tak hanya menawarkan pesona alam yang memukau dunia seperti Half Moon Bay atau Crocodile Rock. Salah satu pulau kecil itu memiliki warisan kebudayaan leluhur yang unik dan otentik. Warisan kebudayaan berupa rumah adat hingga adat istiadat itu bisa ditemukan di Kampung Takpala.

Sejak 1983, Pemerintah Kabupaten Alor menjadikan Kampung Takpala sebagai ikon pariwisata Alor.

"Saat ini Kampung Takpala oleh 13 Kepala Keluarga warga dari Suku Abui. Suku Abui yang artinya orang gunung ini, merupakan suku terbesar di Alor," kata Kepala Dinas Pariwisata Alor Ati Obidje, Rabu, 4 Agustus 2021.

Ati mengisahkan pada mulanya suku ini tinggal di daerah pedalaman wilayah pegunungan Alor. Kemudian mereka dipindahkan ke area perbukitan agar memudahkan kegiatan pemungutan pajak yang dilakukan oleh petugas kerajaan yang diperintah raja Alor pada saat itu.

Kata Takpala berasal dari kata Tak dan Pala. Kata Tak berarti ‘ada batas’ dan kata Pala berarti ‘kayu’, sehingga kata Takpala diartikan “kayu pembatas”.

Advertising
Advertising

Ati mengatakan warga Kampung Takpala mendiami 13 Rumah Adat Fala Foka. Itu merupakan rumah adat panggung berbentuk limas, beratapkan alang-alang, berdinding dan berlantaikan anyaman bambu yang ditopang oleh empat buah kayu merah yang kokoh.

Rumah adat itu memiliki empat tingkatan. Tingkat pertama atau yang biasa disebut Liktaha adalah tempat untuk menerima tamu atau berkumpul bersama. Tingkat dua adalah Fala Homi, yakni ruang tidur dan ruang untuk masak. Tingkat tiga adalah Akui Foka, yakni tempat untuk menyimpan cadangan bahan makanan, seperti jagung dan ubi kayu. Sementara tingkatan paling atas disebut Akui Kiding, yakni tempat untuk menyimpan mahar dan barang berharga seperti Moko.

Menurut Ati, Moko merupakan barang berharga di Pulau Alor. Sejenis tembikar itu biasanya digunakan sebagai belis atau mahar perkawinan. Satu buah Moko bernilai sangat fantastis, sehingga sering dikatakan satu buah Moko mampu meminang tiga orang anak gadis.

Selain rumah Fala Foka, di sana ada rumah adat Lopo. Perbedaannya, ukurannya lebih kecil namun memiliki tingkat kesucian lebih tinggi dibandingkan rumah Fala Foka. Pada atap rumah terdapat sebuah mahkota yang menandai kesakralan dua bangunan ini.

Jika berkunjung ke Kampung Takpala, selalu ada penyambutan dengan tarian adat yang disebut tarian lego-lego. Saat pementasan tarian ini, semua warga yang menghuni kampung ini akan mengenakan pakaian adat yang disertai dengan ornamen seperti panah dan busur serta parang bagi pria dan tas fuulak serta gelang pada kedua kaki bagi wanita.

Ati mengatakan ada hal menarik ketika wisatawan berkunjung ke kampung Takpala karena wisatawan diperbolehkan untuk berfoto dengan menggunakan pakaian adat beserta dengan setiap atributnya. Ada biayanya tetapi itu tergantung kesepakatan antara wisatawan dengan pemilik pakaian.

Tentu saja, karena berada di Kabupaten Alor, saat ke Kampung Takpala, wisatawan bisa menikmati keindahan alam yang indah. Sebab, posisi Kampung Takpala yang berada di atas bukit sehigga bisa melihat alam teluk mutiara dengan warna biru yang sangat indah.

Baca juga: Suku Abui, Daya Pikat Kabupaten Alor

Berita terkait

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

8 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

9 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Menjaga Warisan Budaya Melalui GWK Me.Nari

16 Februari 2024

Menjaga Warisan Budaya Melalui GWK Me.Nari

Edukasi budaya seni Tari Bali di GWK Me.Nari. Siswa dan siswi lakukan evaluasi Tari Pendet dan Tari Wirayuda di Garuda Wisnu Kencana

Baca Selengkapnya

Paviliun Indonesia Hadirkan Nuansa Tekstil Hingga Kopi Premium Nusantara di FITUR 2024

30 Januari 2024

Paviliun Indonesia Hadirkan Nuansa Tekstil Hingga Kopi Premium Nusantara di FITUR 2024

6.600 pengunjung datangi paviliun Indonesia di pameran pariwisata internasional terbesar ke-2 di dunia, yaitu FITUR 2024, Madrid Spanyol.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

30 Januari 2024

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

Selain kekayaan alamnya, Kampung Adat Ruteng Pu'u juga terkenal akan sejarah dan kekayaan budayanya.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Korea Dirusak Aksi Vandalisme

18 Desember 2023

Istana Gyeongbokgung Korea Dirusak Aksi Vandalisme

Bagian tembok luar Istana Gyeongbokgung dicoret orang tak dikenal

Baca Selengkapnya

Budaya Sehat Jamu Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

7 Desember 2023

Budaya Sehat Jamu Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Budaya Sehat Jamu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Sebelumnya, Indonesia telah menginskripsi 12 elemen budaya lainnya.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Jamu Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

7 Desember 2023

Ini Alasan Jamu Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Jamu ditetapkan menjadi WBTb dari Indonesia dalam daftar UNESCO. Dengan ini, total ada 13 WBTb dari Indonesia yang diakui oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Sawahlunto Menjadi Kota Pada 1 Desember 1888, Begini Sejarahnya

1 Desember 2023

Sawahlunto Menjadi Kota Pada 1 Desember 1888, Begini Sejarahnya

Sawahlunto sebelumnya merupakan desa kecil yang dikelilingi jenggala. Pada 1886 terjadi pembebasan lahan tambang batu bara di kota ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rumah Adat Khas DKI Jakarta dan Makna Filosofinya

27 November 2023

Mengenal Rumah Adat Khas DKI Jakarta dan Makna Filosofinya

Rumah adat khas DKI Jakarta terdiri dari 4 macam, yakni rumah panggung, joglo, gudang, dan kebaya. Berikut makna filosofinya.

Baca Selengkapnya