Cek Aturan Masuk ke Cina, Malaysia, Singapura, Eropa, dan Australia Saat Pandemi

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 4 Agustus 2021 16:02 WIB

Ilustrasi pemeriksaan dokumen kesehatan terkait Covid-19 di Bandara. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat yang ingin bepergian di masa pandemi Covid-19 mesti tahu kebijakan yang diterapkan oleh negara tujuan kepada para pendatang. Setiap negara punya aturan masuk yang berbeda karena mereka ingin menekan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing

Di Amerika Serikat misalkan, masyarakat di sana sudah tidak wajib memakai masker karena vaksinasi Covid-19 sudah berjalan maksimal. Namun demikian, masih ada negara yang begitu ketat menerapkan protokol kesehatan dan mewajibkan setiap pendatang dari negara lain memenuhi berbagai syarat.

Berikut detail aturan masuk ke Cina, Malaysia, Singapuira, Eropa, dan Australia:

  • Cina
    Untuk saat ini, pemerintah Cina menerapkan pembatasan kepada pendatang. Pastikan kamu memegang visa L 10 tahun, Q, atau X yang terbit sebelum 28 Maret 2020. Jika tidak memiliki visa tersebut maka tidak dapat masuk ke Cina, walaupun sudah vaksinasi.

    Wisatawan juga wajib menjalani karantina selama 14 hari di hotel yang ditentukan pemerintah dan membayar sebesar 400 sampai 600 Yuan per malam. Setibanya di bandara Cina, pengunjung wajib mengisi formulir deklarasi kesehatan, mengecek suhu tubuh, tes Covid-19. Bila selama 14 hari karantina semua hasil pemeriksaan negatif, maka baru bisa melanjutkan kegiatan dengan wajib menerapkan protokol kesehatan.

  • Singapura
    Sebelum masuk ke Singapura, pengunjung wajib melakukan tes PCR selama 48 jam sebelum berangkat. Wajib juga karantina selama 14 hari dengan fasilitas khusus. Tes PCR saat kedatangan dan hari ke-14 atau di akhir masa karantina.

  • Malaysia
    Wajib mengunduh dan mengisi aplikasi MYTravel Pass dan MySejahtera. Dua aplikasi ini adalah program pelacakan dari pemerintah untuk memantau dan membatasi penyebaran Covid-19. Pengunjung yang baru tiba di Malaysia harus menjalani karantina selama sepuluh sampai 14 hari di fasilitas pemerintah yang dibayar sendiri.

  • Eropa
    Secara umum, wisatawan yang hendak bepergian ke negara-negara di Eropa harus menjalani tes Covid-19 dan memiliki sertifikat vaksinasi. Sertifikat vaksinasi Covid-19 ini dapat diperoleh secara gratis (dalam format elektronik atau sebagai cetakan kertas) dan diterima di semua negara di Eropa mulai 1 Juli 2021.

  • Australia
    Pemerintah Australia membatasi perjalanan masuk dan keluar di setiap negara bagian. Pemerintah mewajibkan siapapun yang telah melakukan perjalanan dari dan ke beberapa daerah untuk menjalani karantina selama 14 hari. Di beberapa negara bagian dan teritori, pengunjung harus membayar biaya karantina.

NATHASYA ESTRELLA | CHINA AIRLINES | CHINA HIGHLIGHTS | KEMENTERIAN LUAR NEGERI | EUROPE | HEALTH

Baca juga:
Persiapan Sebelum Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Saat Pandemi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

4 menit lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

10 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

4 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

7 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya