Sasana Hinggil, Bangunan Berusia Dua Abad yang Jadi Pusat Vaksinasi Covid-19

Senin, 26 Juli 2021 21:56 WIB

Bangunan Sasana Hinggil yang akan menjadi pusat vaksinasi Covid-19 di Yogyakarta pada 27 Juli sampai 1 Agustus 2021. Dok.Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah bangunan bersejarah milik Keraton Yogya yang lokasinya persis di kawasan Alun- alun Selatan Yogyakarta, Kagungan Dalem Bangsal Sasono Hinggil, bakal menjadi pusat vaksinasi besar-besaran mulai 27 Juli hingga 1 Agustus 2021.

Adalah Gerakan Kemanusiaan Republik Indonesia (GKR Indonesia) yang menggandeng Korem 072/Pamungkas Yogyakarta akan menggelar vaksinasi yang menargetkan 5.000 sasaran selama lima hari pelaksanaan itu. "Vaksinasi ini terbuka bagi semua warga masyarakat termasuk yang ber-KTP luar DIY berusia 12 - 18 tahun dan dewasa," ujar permaisuri Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Senin, 26 Juli 2021.

Dinas Pariwisata DIY melansir Sasana Hinggil merupakan bangunan cagar budaya yang sangat khas dengan gaya bangunan milik Keraton Yogyakarta. Sasana Hinggil memiliki arti tanah yang tinggi.

Bangunan itu berada persis di sisi utara Alun-alun Kidul, berpagar putih kokoh dengan tanda nama bertuliskan Sasana Hinggil Dwi Abad di bagian serambi depan. Nama Dwi Abad ini dilihat dari umur bangunan ini sendiri sudah lebih dari dua abad, karena pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I, yaitu pada tahun 1755-1792.

Di masa lampau, di bangunan itu Raja Keraton menyaksikan gladi bersih prajurit untuk persiapan upacara Gerebeg. Selain itu, tempat itu dikenal sebagai tempat manusia adu harimau yang dikenal dengan nama rampogan.

Advertising
Advertising

Vaksinasi di Sasana Hinggil ini melibatkan tenaga kesehatan dari berbagai unsur, antara lain Detasemen Kesehatan Masyarakat Wilayah 04.04.02 Yogyakarta, Dinas Kesehatan DIY, Puskesmas Kraton, Rotary Club of Yogya Tugu dan sejumlah jajaran Polsek di wilayah Polresta Yogyakarta dan relawan.

"Dengan terus bertambahnya persentase warga yang divaksin akan menciptakan kekebalan komunal masyarakat sehingga penyebarluasan pandemi Covid-19 dapat dicegah dan tertanggulangi secara alamiah," kata GKR Hemas.

Kasus tambahan Covid-19 baru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin, 26 Juli ini kembali menggila di atas 2.600 kasus. "Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 hari ini di DIY sebanyak 2.667 kasus, jumlah kasus aktif naik menjadi 33.253 kasus dan total kasus terkonfirmasi menjadi 107.445 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Berty Murtiningsih Senin.

Kasus hari ini di DIY untuk kali pertama menyalip temuan kasus yang dilaporkan di DKI Jakarta, yakni sebanyak 2.662 kasus. Dengan kasus baru hari ini, DIY menjadi provinsi ke-4 di Indonesia dengan temuan tertinggi setelah Jawa Barat 4.368 kasus, Jawa Tengah 4.021 kasus dan Jawa Timur 3.157 kasus dalam sehari.

GKR Hemas mengajak seluruh komponen bangsa yang memiliki potensi menggelar vaksinasi Covid-19 dapat turut membantu upaya pemerintah melindungi segenap warga masyarakat. "Saatnya rasa cinta tanah air dan bela negara diwujudkan dalam semangat gotong royong memasifkan program vaksinasi bagi masyarakat luas," kata dia.

Baca juga: Riwayat Kampung Bugisan, Napak Tilas Prajurit Bugis di Yogyakarta

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

2 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

7 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

8 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya