Kasus Covid-19 di Australia Naik, Selandia Baru Setop Sementara Travel Bubble

Reporter

Terjemahan

Senin, 26 Juli 2021 07:37 WIB

Antrian penumpang yang berusaha berangkat dari Terminal Bandara Dalam Negeri Sydney di Sydney, Australia, Jumat, 18 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/AAP Image/Dean Lewins/rwa/cfo

TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru menghentikan sementara kebijakan travel bubble bebas karantina dengan Australia karena kasus Covid-19 mulai meningkat. Penghentian sementara itu akan berlangsung setidaknya delapan minggu, sejak Jumat, 23 Juli lalu.

"Kami selalu mengatakan bahwa respons kami akan berkembang seiring dengan berkembangnya virus. Ini bukan keputusan yang kami ambil dengan mudah, tetapi ini adalah keputusan yang tepat untuk menjaga keamanan warga Selandia Baru," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern kepada wartawan, menurut Reuters.

Selandia Baru telah menghentikan perjalanan ke dan dari negara bagian New South Wales, Victoria dan Australia Selatan di Australia karena meningkatnya jumlah kasus Covid-19. Penduduk Selandia Baru yang saat ini berada di Australia memiliki waktu hingga 30 Juli untuk kembali ke rumah.

Penghentian sementara itu akan tetap berlaku hingga setidaknya 24 September. Travel bubble dua arah telah dibuka sejak 19 April dan memungkinkan para pelancong melewati perbatasan Australia dan Selandia Baru tanpa tes Covid-19 atau perlu karantina. Namun awal bulan ini, Selandia Baru memperkenalkan persyaratan pengujian untuk warga Australia yang masuk.

Pada Jumat, 23 Juli lalu, New South Wales melaporkan kenaikan tertinggi dalam jumlah harian kasus Covid-19 tahun ini yang sebagian besar disebabkan oleh varian Delta. Pemerintah setempat mengkategorikannya sebagai "darurat nasional" dan menginstruksikan warga untuk tinggal di rumah lebih lama.

Advertising
Advertising

Baik Qantas dan Air New Zealand akan membatalkan sebagian besar layanan antara kedua negara mulai 31 Juli. Sejumlah kecil penerbangan akan tetap beroperasi untuk perjalanan dan pengangkutan penting.

Pelancong yang penerbangannya terkena dampak dapat menjadwal ulang ketika travel bubble dibuka kembali, meminta kredit penerbangan atau membatalkan penerbangan mereka. Peningkatan infeksi saat ini dimulai di Australia pada pertengahan Juni dan sejak itu melonjak menjadi lebih dari 1.900 kasus.

TRAVEL AND LEISURE | REUTERS

Baca juga: Reuni Keluarga di Bandara Kala Travel Bubble Australia dan Selandia Baru Dibuka

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

8 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

10 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya