Mantan TKI Arab Saudi Penggerak Wisata Selam Plus di Laut Pandanan Lombok NTB

Sabtu, 24 Juli 2021 16:16 WIB

Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menempatkan media transplantasi karang di dasar laut. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark

TEMPO.CO, Mataram - Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menghidupkan taman laut Pandanan sejak setahun terakhir. Pandanan merupakan desatinasi wisata selam dan snorkling dengan kedalaman lima sampai delapan meter.

Laut Pandanan berdekatan dengan kawasan pulau wisata Gili Indah, yang terdiri dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Wisatawan hanya perlu waktu sepuluh menit dari Gili Indah ke Laut Pandanan dengan naik kapal cepat. Kalau menumpang kapal biasa sekitar 30 menit.

"Wisatawan bisa menjumpai berbagai biota laut di Laut Pandanan," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark, Haji Muhammad Syukur kepada Tempo, Jumat, 23 Juli 2021. Biota laut yang hidup di sana antara lain anemon, ikan badut, ikan kalajnengking, dan ikan lepu. Jika beruntung, wisatawan dapat melihat kuda laut sampai penyu liar.

Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB, menempatkan media transplantasi karang di dasar laut. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark

Syukur yang menjadi penggerak kelompok pengawas Laut Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, beserta biotanya ini semula adalah Tenaga Kerja Indonesia yang merantau ke Madinah, Arab Saudi. Pria 40 tahun ini hanya berbekal ijazah Paket C ketika pergi ke sana. Sekembali dari Arab Saudi, dia memutuskan membentuk kelompok pengawas laut.

Kini Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark beranggotakan 20 penduduk lokal. Mereka mendapatkan keterampilan menyelam bersertifikat dari Open Water Professional Association of Diving Instructors ataub PADI. Anggota kelompok ini biasanya melayani wisatawan yang hendak menyelam atau snorkling.

Anggota Kelompok Masyarakat Pengawas Pandanan Marine Technopark berkegiatan di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat atau NTB. Dok. Pokwasmas Pandanan Marine Technopark

Advertising
Advertising

Setiap sekitar Oktober atau ketika musim ombak besar, mereka juga melayani para peselancar turun bermain ombak di laut. Kelompok ini juga menginisiasi gerakan rehabilitasi terumbu karang. Pada Kamis, 22 Juli 2021, mereka menempatkan media transplantasi karang berupa 38 unit besi, sepuluh media plastik, 20 media beton atau fishdone, dan satu unit miniatur tapak tower.

Pada masing-masing rangka media transpalantasi itu ditempatkan lebih dari seribu potong bibit karang bantuan Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara (KPKHN) dan Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII). Staf Fungsional Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut atau BPSPL Denpasar, NTB, Barmawi mengatakan perairan Pandanan memiliki potensi sebagai taman laut. "Kami mensupervisi upaya rehabilitasi terumbu karang itu," katanya.

Baca juga:
Jembatan Belanda di Desa Kebon Ayu Lombok Barat NTB, Berdiri Sejak 1932

Berita terkait

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

3 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

22 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

1 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

5 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

5 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

5 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya