Hari Pertama PPKM Darurat di Kota Mataram, Wisatawan Masih Bisa Masuk Zona Hijau

Senin, 12 Juli 2021 21:29 WIB

Kota Mataram memiliki 9 km pantai yang berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata, salah satunya Pantai Muara Jangkuk (Mujang). TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Mataram - PPKM Darurat mulai berlaku di Kota Mataram pada hari ini, Senin 12 Juli 2021. Masyarakat merasakan dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang sudah berlaku sejak 3 Juli 2021 di Pulau Jawa dan Bali. Untuk diketahui, kasus Covid-19 di NTB sampai Ahad, 11 Juli 2021 bertambah sebanyak 194 orang.

Di hari pertama PPKM Darurat di Kota Mataram, seluruh sektor pariwisata berhenti bergerak. Imbasnya sampai ke kabupaten/kota lain di Pulau Lombok. Supaya dampak PPKM Darurat tidak terlalu signifikan, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat atau NTB, Yusron Hadi mengatakan masih ada celah dan inovasi dengan wisata ke zona hijau Covid-19.

"Pemerintah daerah tidak menutup pintu bagi wisatawan yang ingin ke Lombok dan Sumbawa di tengah pandemi Covid-19," katanya pada Senin sore, 12 Juli 2021. Zona hijau Covid-19 yang dimaksud Yusron Hadi adalah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika, Senggigi, Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air, Sembalun lembah Gunung Rinjani, Pulau Moyo di Sumbawa, dan Tambora di Dompu - Bima.

Sesuai kebijakan penanggulangan wabah corona di daerah, wisatawan yang ingin datang ke NTB harus menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan swab PCR dengan hasil negatif Covid-19. Mereka masih bisa berwisata di kawasan atau destinasi wisata zona hijau dengan tetap disiplin protokol kesehatan.

Wisatawan yang tiba di Bandara Internasional Lombok harus menjalani swab PCR dan menunjukkan bukti sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Yang melalui jalur darat dan laut, cukup dengan menujukkan hasil rapid test antigen. Mereka yang pulang melalui udara dengan tujuan Jawa, Bali, dan 14 kabupaten/kota lain yang terkena kebijakan PPKM Darurat masih bisa memanfaatkan rapid test gratis antigen yang disediakan pemerintah.

Advertising
Advertising

Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana meminta para camat, lurah, dan pengelola hotel mencegah penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Caranya, pengelola hotel memeriksa hasil swab PCR para wisatawan atau pendatang dan sertifikat vaksinasi Covid-19. Jika negatif maka boleh menginap, sedangkan yang positif harus dirujuk ke layanan kesehatan terdekat.

Para camat dan lurah mengaktifkan posko PPKM, penguatan Program Kampung Sehat 2, mengawasi para pendatang dan memeriksa apakah mereka sudah menjalani tes Covid-19 serta memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.

Selama PPKM Darurat, Mohan juga menyediakan tempat isolasi mandiri yang terpusat dengan pengawasan ketat, meniadakan kegiatan keagamaan di tempat ibadah, dan menutup sejumlah fasilitas publik. Hanya sektor esensial yang boleh berjalan, seperti layanan kesehatan, perbankan, pasar yang menjual kebutuhan sehari-hari, dan sejenisnya.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Mulai Hari Ini, 15 Kabupaten dan Kota di Luar Jawa - Bali Kena PPKM Darurat

Berita terkait

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

4 jam lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

22 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

1 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya