Warga Sleman Yogyakarta Gelar Tradisi Seni Virtual tanpa Penonton di Zona Hijau

Senin, 28 Juni 2021 07:23 WIB

Merti dusun secara virtual di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Pemda Sleman

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman masih menjadi salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyandang status zona merah Covid-19. Dalam sepekan terakhir, laju kasus Covid-19 selalu di atas 200 kejadian setiap hari di Kabupaten Bantul.

Dengan kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Sleman hanya mengizinkan kegiatan masyarakat, seperti peringatan tradisi tanpa penonton di wilayah yang masih berstatus zona hijau atau paling rendah penularannya. Seperti yang dilakukan oleh warga Dusun Cerbonan Sendangmulyo Minggir, Kabupaten Sleman, saat menggelar Merti Dusun secara virtual Minggu, 27 Juni 2021.

"Kegiatan ini menjawab kerinduan masyarakat untuk dapat menampilkan potensi seni dan melestarikan budaya lokal dusun yang berlangsung setiap empat tahun sekali," kata Kepala Dusun Cerbonan Tugiyo. Merti dusun berlangsung secara virtual. Penduduk dusun menjalankan tradisi tanpa penonton, namun didokumentasikan untuk diputar ulang di kanal YouTube Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Sleman.

Tugiyo menjelaskan, kegiatan merti dusun ini meliputi bersih-bersih lingkungan rumah penduduk sampai pemakaman, mengambil air di mata air dusun, salawat, dan seni badui. Puncak acara merti dusun itu berupa kirab bregodo atau prajurit Godo Mustiko Kyai Cerbon diikuti kirab seni dan budaya lokal serta hasil bumi yang dihasilkan dari panen warga Cerbonan.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan merti dusun secara virtual ini menjadi langkah yang paling aman saat pandemi Covid-19. "Kegiatan ini tetap bisa melestarikan budaya, menumbuhkembangkan semangat gotong royong, menghibur, sekaligus mencegah penularan Covid-19," kata dia.

Advertising
Advertising

Kustini juga mengingatkan kegiatan tersebut hanya dapat diadakan di Dusun Cerbonan karena masuk zona hijau alias tidak ada masyarakat yang positif Covid-19. "Kami berharap masyarakat dapat mempertahankan zona hijau dusun ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan lebih ketat lagi," kata dia.

Selama kasus Covid-19 terus melonjak, Pemerintah Kabupaten Sleman memperketat izin penyelenggaran kegiatan, terutama yang melibatkan banyak orang. Kustini juga menginstruksikan seluruh camat agar berkoordinasi dengan seluruh lurah untuk menegakkan PPKM mikro.

Pemerintah Kabupaten Sleman tak melarang kegiatan sosial masyarakat, tapi maksimal pesertanya hanya 25 persen. "Acara hajatan, pernikahan, takziah, pengajian masih boleh, tapi semua harus izin dan diawasi gugus tugas Covid-19 di tiap desa," ujarnya

Untuk hajatan, seperti pernikahan, Kustini meminta cukup melibatkan keluarga inti saja dan tidak mengundang banyak orang. Kebijakan serupa juga berlaku di sektor pariwisata. Menurut Kustini, kegiatan wisata di Kabupaten Sleman tetap dibuka, tapi pengunjung hanya boleh 25 persen dari kapasitas.

Baca juga:
Ribuan Wisatawan Masuk Yogyakarta di Akhir Pekan dalam Masa Ledakan Covid-19

Berita terkait

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

4 jam lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

6 jam lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

12 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

13 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

1 hari lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

2 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya