Bali akan Garap Potensi Wisata Digital Nomad

Reporter

Antara

Jumat, 28 Mei 2021 06:54 WIB

Wisatawan lokal menikmati suasana pada libur Lebaran dalam masa pandemi COVID-19 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat 14 Mei 2021. Namun, nampak masih banyak pengunjung yang abai terhadap protokol kesehatan. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini, Bali dikenal sebagai salah satu daerah wisata untuk tujuan berlibur dan rekreasi. Alam dan budayanya yang menarik menggaet minat wisatawan dalam dan luar negeri.

Tapi saat ini, Pemerintah Provinsi Bali mulai melirik potensi wisatawan digital nomad atau pengembara digital, alias mereka yang bekerja dari jarak jauh dan berpindah-pindah dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan selama ini pariwisata Bali hanya mengandalkan ada wisatawan leisure (rekreasi) dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). "Namun, sampai saat ini kedua potensi itu tidak bisa berjalan," kata dia di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis, 27 Mei 2021.

Menurut Astawa, baik wisata leisure maupun MICE, saat ini tidak bisa berjalan karena pandemi Covid-19 melarang terjadinya kerumunan banyak orang dan melarang orang untuk bepergian. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali bahkan mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada Maret 2021 hanya tiga orang, dan secara kumulatif dari Januari-Maret 2021 sebanyak 25 orang.

"Pandemi Covid-19 telah mengajarkan manusia bagaimana harus hidup bersih dan sehat, selain itu pandemi juga mengenalkan kita pada kehidupan digital," kata Astawa saat meninjau kegiatan para digital nomad di Dojo Bali Coworking, Kuta Utara. Karena itu, Bali akan mencoba untuk mengembangkan pariwisata digital nomad ini.

Advertising
Advertising

Menurut Michael Craig, pemilik Dojo Bali Coworking, digital nomad memiliki potensi yang sangat bagus dikembangkan di Bali. Selama masa pandemi, Bali adalah tempat yang dianggap paling aman bagi para digital nomad untuk tinggal dan bekerja.

"Digital nomad adalah orang-orang kelas menengah ke atas, jadi mereka adalah orang-orang berduit. Mereka tinggal di Bali dalam jangka waktu yang cukup lama minimal setahun. Jadi masa tinggal yang lama akan berdampak pada ekonomi masyarakat di Bali dari akomodasi, makan minum dan kebutuhan lainnya," kata Craig

Sementara itu, Ketua PHRI Badung yang juga anggota Kelompok Ahli Pembangunan bidang Pariwisata, IGAN Rai Suryawijaya sangat mendukung pengembangan pariwisata Bali di sektor itu. "Dengan adanya wisatawan ini akan bisa memberi peluang juga pada akomodasi-akomodasi masyarakat seperti homestay, vila maupun akomodasi milik masyarakat lainnya," ujarnya.

Baca juga: Yogyakarta Siapkan 25 Paket Wisata Khusus, Setiap Kelompok Dibatasi 10 Orang

Berita terkait

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

5 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

13 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

16 jam lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

1 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya