Viral PKL 'Nuthuk' Harga Pecel Lele, Paguyuban Malioboro Angkat Bicara

Rabu, 26 Mei 2021 20:48 WIB

Sejumlah PKL dan pertokoan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, masih tutup pada Jumat, 9 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan aksi pedagang kaki lima atau PKL yang dikeluhkan wisatawan di media sosial karena nuthuk atau memungut harga menu pecel lele di luar batas kewajaran tak terjadi di Jalan Malioboro. Hal itu diketahui setelah Pemkot Yogya menginstruksikan seluruh petugas Jogo Malioboro (Jogoboro) menyisir seluruh pedagang makanan lesehan seharian penuh di kawasan wisata utama itu, Rabu, 26 Mei 2021.

"Kami sudah temui seluruh pedagang dan pimpinan komunitas PKL Malioboro, di sepanjang jalan itu tidak ada (PKL yang nuthuk harga itu), harga yang tercantum masih wajar," kata Heroe, Rabu.

Seorang wisatawan perempuan sebelumnya membuat video pengakuan dengan judul Jogjakarta Harganya Ga Masuk Akal ! dan kemudian viral di media sosial. Ia mengaku terjebak saat makan pecel lele seharga Rp 27 ribu dan diminta membayar lagi lalapan seharga Rp 10 ribu sehingga total tagihannya menjadi Rp 37 ribu.

Heroe menduga kuat kejadian itu mungkin benar terjadi. Namun bukan di lesehan sepanjang jalan utama Malioboro.

"Saat ini kami masih mencari karena kemungkinan bisa juga kejadiannya di sirip-sirip jalan Malioboro. Jika ketemu tetap akan kami beri sanksi tegas, tidak boleh berdagang di kawasan itu selamanya," kata Heroe.

Advertising
Advertising

Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Sukidi turut merespon viralnya video itu. "Yang perlu dipahami, kadang pedagang yang ada di sirip-sirip jalan Malioboro juga dianggap kalau itu PKL Malioboro. Padahal mereka yang berdagang di sirip-sirip jalan itu tidak masuk paguyuban," kata dia.

Paguyuban pun tak bisa mengontrol para PKL yang ada di sirip-sirip Malioboro itu.

Paguyuban menyesalkan wisatawan yang membuat pengakuan soal nuthuk harga di Malioboro itu juga tak menyertakan bukti-bukti pendukung dan hanya sekadar omongan saja. "Selama ada bukti-bukti seperti nota tagihan, nama warung, pasti kami bantu mencari pelakunya. Tapi kalau tak bisa menunjukkan buktinya, dugaannya jadi seperti pencitraan dan ingin viral," kata dia.

Sukidi membeberkan hasil survei paguyuban, harga tertinggi pecel lele di kawasan utama Malioboro saat ini masih Rp 15 - 18 ribu per porsinya. Meskipun saat ini masih masa pandemi Covid-19 yang menurunkan drastis omzet mereka, namun kalangan PKL Malioboro masih bisa berpikir jernih dalam arti mematok harga sewajarnya.

"Pedagang Malioboro sekarang tidak seperti dulu, sudah tahu mana pelayanan terbaik bagi konsumen," kata Sukidi.

Saat ini, seluruh pedagang makanan, khususnya lesehan di Malioboro juga mencantumkan daftar harga yang bisa dibaca jelas wisatawan. Jadi sulit untuk melakukan permainan.

"Harusnya calon konsumen yang akan makan di Malioboro juga membaca cermat, berapa harga yang tercantum, kalau merasa tidak mampu membayar jangan dibeli," kata Sukidi.

Paguyuban meminta wisatawan yang dirugikan tak terburu-buru menyebar pesan negatif di media sosial. Sebab, Malioboro kini punya sarana pengaduan konsunen yang jelas, yaitu bisa lewat unit pelaksana teknis (UPT) Malioboro, petugas Jogoboro atau sarana yang disediakan Pemkot Yogyakarta lainnya.

Aktivis Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta Baharudin Kamba mengatakan nuthuk harga di luar kewajaran kawasan destinasi Kota Yogya sudah berulang terjadi. "Ini semacam penyakit tahunan yang kerap terjadi dan hingga saat ini tidak ada efek jera karena terus terjadi," kata dia.

Kamba mengatakan penutupan paksa usaha PKL yang merusak citra Yogyakarta ini sebaiknya digencarkan. "Sanksi tegas lain bisa dilakukan misalnya mencabut akses bantuan bagi pelaku usaha itu," ujarnya.

Baca juga: Yogyakarta Cari PKL Malioboro yang 'Nuthuk' Harga Pecel Lele ke Wisatawan

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

10 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya