Coba Tebak, Apa Suvenir dari Papua yang Dilarang Dibawa Keluar Papua?

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 19 April 2021 10:38 WIB

Mama-mama di Papua menjajakan noken. Noken kini menjadi suvenir yang digemari wisatawan. Tas tradisional ini dipakai secara luas di Papua, Papua Barat, bahkan hingga Papua Nugini. Dok. Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang datang ke Papua biasanya membawa suvenir atau oleh-oleh berupa noken, koteka, kopi, atau berbagai benda khas lainnya. Ada juga benda yang biasanya dijadikan suvenir tapi tak boleh dibawa keluar Papua.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan salah satu benda yang biasa menjadi suvenir adalah telur burung kasuari. Suvenir burung kasuari biasanya berupa cangkang yang telah dilukis. Cenderamata ini terkadang dijumpai di Pasar Seni Hamadi, Kota Jayapura, dan beberapa toko di Merauke.

"Jika wisatawan membeli suvenir telur burung kasuari yang sudah dilukis ini, jangan harap bisa membawanya keluar Papua," kata Hari Suroto kepada Tempo, Senin 19 April 2021. "Akan ditahan di karantina bandara."

Dasarnya adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Burung kasuari termasuk di dalamnya. Jadi apapun yang berkaitan dengan burung endemik Papua itu, baik burung yang masih hidup sampai telurnya dilarang dibawa keluar dari Papua.

Burung Kasuari. wallgigs.com

Advertising
Advertising

Dalam undang-undang itu, ada pengecualian apabila untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, dan/atau penyelamatan jenis tumbuhan dan satwa. Namun demikian, semua upaya tersebut harus atas izin pemerintah. Dengan begitu, kalau kepentingannya sekadar suvenir atau oleh-oleh, jelas tidak boleh.

Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Papua ini menjelaskan, kasuari adalah burung soliter endemik Papua, Papua Nugini, dan Australia. Burung ini memiliki karakter hanya berkumpul untuk berkembang biak. Burung kasuari bertubuh besar tapi tidak dapat terbang.

Telur burung kasuari menjadi yang terbesar kedua setelah telur burung unta. Burung kasuari hidup liar di hutan. Kasuari betina bertelur antara tiga sampai delapan butir. Telurnya berwarna hijau terang. Telur kasuari rata-rata berukuran 9 x 14 sentimeter dan bobotny 650 hingga 750 gram.

Setelah bertelur di sarang serasah daun, kasuari betina kemudian meninggalkannya, kemudian kasuari jantan mengerami telur. Kasuari jantan akan mengerami telur di sarang selama 50 sampai 52 hari, lalu melindungi anaknya selama sekitar sembilan bulan.

Sarang burung kasuari tersembunyi di dalam hutan, sehingga sangat sulit menemukannya. "Kalaupun menemukan telur burung kasuari, siap-siap berhadapan dengan kasuari jantan yang siap menendang," kata Hari Suroto. Burung kasuari memiliki kuku kaki yang tajam dan tendangannya membahayakan.

Selama ini telur burung kasuari diburu untuk dikonsumsi. Ada pula yang melukis cangkangnya untuk dijadikan suvenir khas Papua. "Jaga kelestarian burung kasuari dengan tidak mengkonsumsi telurnya maupun membeli produk kerajinan berbahan cangkang telur kasuari," katanya.

Selain telur burung kasuari yang sudah dilukis, beberapa suvenir lain yang dilarang dibawa keluar Papua adalah tanduk rusa, pisau dari tulang kasuari, kupu-kupu sayap burung arfak yang diawetkan, hingga mahkota burung cenderawasih.

Adapun dompet dan tas kulit yang terbuat dari kulit buaya masih boleh dibawa keluar dari Papua. Asalkan, menurut Hari Suroto, dompet, tas kulit, dan aksesoris tersebut berasal dari kulit buaya hasil penangkaran.

Baca juga:
Mobil Operasional Freeport Papua Dibuat Antipeluru

Berita terkait

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

1 hari lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

1 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

2 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

2 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

3 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

3 hari lalu

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Juru bicara TPNPB-OPM menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah.

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

3 hari lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

3 hari lalu

Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

Pencuri mobil dinas Brimob Polda Papua itu dilumpuhkan di dekat batas kota.

Baca Selengkapnya