Yogyakarta Bangkitkan Pariwisata Lewat UMKM Kuliner, Kerajinan dan Busana

Kamis, 8 April 2021 16:02 WIB

Aktivitas perajin topeng kayu di Yogyakarta yang menjadi salah satu UMKM penyangga sektor pariwisata. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Food (kuliner), craft (kerajinan) dan fashion (busana) menjadi tiga produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) andalan yang mulai ditata lagi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) demi memikat kembali wisatawan di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Sektor usaha itu masih menjadi penyangga utama kegiatan pariwisata sehingga kami persiapkan dan tata lagi agar cepat pulih," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi di sela pertemuan dengan Kementerian Koperasi dan UMKM di Yogyakarta, Rabu petang, 7 April 2021.

Sektor kuliner di Yogyakarta menjadi salah satu daya tarik destinasi sendiri karena titiknya cukup banyak tersebar dan telah membentuk sentra. Misalnya gudeg di Kampung Widjilan dan bakpia di Kampung Patuk.

Adapun sektor busana titiknya juga tersebar lebih banyak seperti batik di Imogiri, Pasar Beringharjo atau Taman Sari. Sedangkan kerajinan bisa ditemui seperti perak di Kotagede, handycraft di Kasongan atau rotan di Bantul.

"Pariwisata itu tidak pernah terpisahkan dari keberadaan UMKM, saat pariwisata menggeliat maka UMKM penyangganya ikut hidup karena pasarnya ada," ujar Siwi.

Advertising
Advertising

Hanya saja, Siwi menuturkan selama masa pandemi Covid-19 ini, ribuan pelaku usaha yang bergerak di sektor utama penyangga wisata di Yogya itu terpuruk dan saat ini masih butuh dukungan agar bisa bangkit. Tak kurang 20 ribu pelaku UMKM bidang pariwisata dan ekonomi kreatif Yogya terdampak, bahkan sebagian telah gulung tikar.

"Fokusnya bagaimana pelaku usaha sektor wisata itu menjaga kualitas ketika pasar sudah kembali pulih," kata Siwi.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Arif Rahman Hakim mengatakan UMKM yang bergerak di sektor wisata sudah saatnya bertransformasi dari ranah informal menjadi formal. Sebab, berdasar data kementerian, dari 63,9 juta pelaku usaha mikro yang sudah memiliki legalitas usaha berupa nomor induk berusaha (NIB) baru sekitar 600 ribuan alias masih sangat kecil sekali.

"Tak adanya legalitas itu jadi kendala saat pelaku usaha itu akses permodalan," ujar Arif. Para pelaku usaha wisata, khususnya kuliner, diketahui masih banyak yang belum memiliki NIB itu.

Oleh sebab itu, Kemenkop UKM bersama pemerintah DIY dan daerah lain di Indonesia kini tengah menggencarkan untuk mendampingi pelaku usaha segera memiliki NIB dan sertifikasi sesuai jenis usahanya. Misalnya untuk sektor kuliner, maka pelaku usaha mikro didorong mendapatkan sertifikasi halal, pelaku usaha fashion dan kerajinan juga mendapatkan sertifikasi kompetensi.

Arif mengatakan pelaku usaha wisata perlu beranjak statusnya menjadi sektor formal yang berbadan hukum, termasuk di Yogyakarta, karena Presiden Joko Widodo telah memandatkan agar proporsi bantuan pembiayaan untuk UMKM bisa segera naik bertahap hingga sebesar 30 persen hingga tahun 2025. "Sekarang kan proporsi pembiayaan itu masih 20 persen," kata dia.

Baca juga: Dicari Petani Milenial Buat Jogja Agro Park di Sleman dan Kulon Progo Yogyakarta

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

20 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

1 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

1 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya