Seluk Beluk Prosesi Sakral Pernikahan Adat Batak Mandailing

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 Maret 2021 16:04 WIB

Prosesi mangupa dalam pernikahan adat Batak Mandailing / Foto Dok. Raudatul Adawiyah Nasution

TEMPO.CO, Jakarta - Prosesi pernikahan adat Batak Mandailing dimulai dari masa pendekatan antar kedua keluarga mempelai. Proses ini disebut manyapai boru. Seorang pria mandailing yang hendak menikahi kekasihnya akan mendatangi keluarga si perempuan membahas kelanjutan hajatnya. Jika si perempuan beri respon baik, maka berlanjut proses mangaririt boru.

Mangaririt asal katanya ririt yang artinya pilih. Dalam hal ini memilih pasangan hidup. Sebelum seorang lelaki menguatkan pilihannya, keluarganya harus mencari tahu seluk beluk kehidupan si perempuan. Lebih jauh akan dipastikan apakah si perempuan sudah ada yang melamar. Dan nantinya apakah si perempuan akan menerima pinangan lelaki yang meriritnya.

Jika sudah cocok dalam waktu singkat orang tua sang pria akan menanyakan kesediaan sang wanita. Jawaban si wanita bisa diterima pada prosesi selanjutnya.

Untuk mendapat jawaban dari sang perempuan keluarga pria menyambangi kembali kediaman calon mempelainya. Jika perempuan menerima, akan dibahas waktu yang tepat untuk lamaran. Selain itu perempuan akan menyampaikan apa saja syarat yang mesti disanggupi sang pria. Mulai dari sinamot atau mahar permintaan sang perempuan juga hantaran. Proses ini disebut padamos hata.

Setelah sepakat, lanjut ke proses manulak sere. Pada tahap ini keluarga pria beserta kerabat dekat akan mengantar hantaran atau sere. Berupa silua atau buah tangan dan bantang boban, yaitu barang berharga. Pada proses ini juga dapat digelar ijab kabul pernikahan.

Advertising
Advertising

Selanjutnya pengantin perempuan akan dibawa oleh keluarga pihak pria. Untuk melepas kepergian sang anak, keluarga perempuan akan gelar makan bersama. Istilahnya mangalehen mangan pamunan. Tak ketinggalan tarian tor-tor tanda perpisahan pun dimainkan seluruh pihak keluarga. Mulai dari kahanggi, anak boru hingga mora.

Rangkaian prosesi pernikahan adat Batak Mandailing pun berlanjut di kediaman pihak pria.

Baca: Cemas Jelang Hari Pernikahan Atasi Dengan Cara Berikut

Upacara penyambutan kedatangan pengantin perempuan disebut dengan manjagit boru. Artinya menerima pengantin. Pasangan pengantin berjalan menuju rumah pria diikuti barisan kerabat keduanya. Ada yang sedia memayungi pengantin dan membawa makanan dari rumah mempelai perempuan. Diarak dua orang menampilkan pencak silat memegang tombak sambil diiringi penabuh gondang.

Setelah masuk ke rumah mempelai pria dilanjutkan dengan penyampaian nasihat pernikahan dari pihak keluara, tetua hingga tokoh adat. Selanjutnya makan bersama bekal yang dibawa pihak perempuan.

Mata ni horja pun digelar. Suhut, kahangi, mora, anak boru pun raja-raja mandailing manortor sesuai rombongannya. Mata ni horja berarti puncak acara di rumah suhut (orang yang berpesta).

Adapula proses yan dipercaya menghapus sifat kurang baik saat pengantin melajang. Jeruk purut, pandan dan daun wangian lainnya diikat dengan batang pisang, disebut daun silinjuang. Dicelupkan kedalam air lalu dipercikkaan ke atas kepala pengantin. Proses ini dinamai dengan membawa pengantin ke Tapian Raya Bangunan. Dilanjutkan penabalan gelar adat untuk pengantin pria oleh raja-raja.

Sebelumnya saat proses tapian raya bangunan, para raja akan merundingkan gelar apa yang cocok untuk pengantin. Dan apa makna gelar tersebut untuk pengantin. Uniknya lagi, turunan penentuan gelar diperoleh dari kakek dari ayah, bukan dari gelar ayahnya sendiri.

Upacara adat terakhir adalah mangupa. Proses ini pun panjang, memakan waktu hampir tiga jam. Seluruh kerabat dekat akan menyampaikan petuah-petuah pernikahan pada kedua pengantin. Petuah berupa bagaimana membangun keluarga harmonis, upaya menyatukan diri dengan keluarga pasangan, hingga petuah kehidupan keluarga hingga kemudian hari.

Merupakan wujud kegembiraan atas selesainya pernikahan adat yang telah digelar. Diakhir acara mangupa, pasangan pengantin akan menjawab atas arahan-arahan yang telah didengar. Maka kedua mempelai pun sah menjadi sepasang suami istri dimuka adat Batak Mandailing.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Berita terkait

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

1 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

2 hari lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

3 hari lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

3 hari lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

4 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya