Festival Danau Sentani Papua akan Berlangsung 19 - 23 Juni 2021

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 28 Februari 2021 18:37 WIB

Warga melakukan tarian kolosal dalam Pembukaan Festival Danau Sentani ke-9 di Kampung Wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua, 20 Juni 2016. Festival wisata berbasis kebudayaan tersebut diikuti warga dari 24 kampung di sekitar Danau Sentani. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Danau Sentani XII akan berlangsung pada 19 - 23 Juni 2021. Festival ini sempat vakum dua kali pada 2019 dan 2020.

Pada 2019, Festival Danau Sentani urung terlaksana karena bencana banjir bandang dan tanah longsor. Lokasi Festival Danau Sentani terendam air sempai satu meter. Kemudian di 2020, pandemi Covid-19 membuat agenda pariwisata tahunan ini batal terwujud.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elvis Kabey mengatakan Festival Danau Sentani 2021 berlangsung di Khalkote, tepi Danau Sentani, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Khalkote terletak 12 kilometer sebelah timur Bandara Sentani atau 21 menit perjalanan dengan naik mobil.

Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, sedang berbenah mempersiapkan Festival Danau Sentani XII tahun ini. Bangunan stan pameran yang rusak karena luapan air danau tengah diperbaiki. "Kami juga menerapkan protokol kesehatan ketat demi memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Elvis Kabey pada Jumat, 26 Februari 2021.

Meriahnya Pembukaan Festival Danau Sentani 2015

Advertising
Advertising

Festival Danau Sentani XII akan menampilkan budaya suku Sentani, seperti tari-tarian di atas perahu, atraksi merokok sambil menyelam di dalam air sembari mencari ikan, dan lainnya. Ada pula pameran dan pasar ekonomi kreatif hasil kerajinan khas Sentani, kuliner tradisional Sentani, pawai budaya, pertunjukan seni, lomba, tur Danau Sentani untuk melihat obyek wisata budaya, situs arkeologi di sekitar Danau Sentani.

Festival Danau Sentani XII diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara, seperti warga negara asing yang tinggal di Sentani sebagai pilot, misionaris, guru sekolah internasional, dan teknisi pesawat. Diharapkan keluarga mereka dari luar negeri datang dan turut meramaikan festival tersebut.

Beberapa kerajinan dan kuliner tradisional yang menarik dalam Festival Danau Sentani antara lain noken, lukisan kulit kayu, ukiran khas Sentani, produk hasil olahan sagu, cokelat dan kopi robusta Lembah Grime, buah merah dan wine dari buah pandan anggur endemik Cyclops atau Gunung Dafonsoro, Papua.

Baca juga:
Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

Turis asing sedang menari bersama peserta Festival Danau Sentani V Tahun 2012 yang resmi dibuka pada 19-6, 2012. Festival kali ini mengusung Satu untuk Semua yang akan berlangsung 19-30 Juni 2012 di Pantai Kalkhote, Sentani Timur, Jayapura, Papua. Tempo/Cunding Levi

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, kawasan Danau Sentani juga memiliki situs-situs arkeologi yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Dalam Festival Danau Sentani nanti juga ada kampanye menanam pohon kombhouw.

"Pohon ini perlu dilestarikan karena kulitnya menjadi media dalam lukisan kulit kayu," kata Hari yang juga dosen arkeologi Universitas Cendrawasih. "Saat ini sulit menemukan pohon kombhouw di sekitar danau."

Selain Festival Danau Sentani, tahun ini ada Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar, Danau Sentani, pada 30 September 2021. Dua bulan kemudian berlangsung Festival Ulat Sagu di Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

13 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

15 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

18 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

22 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya