Wisata ke Wamena Papua, Pemandangan Rongsokan Mobil di Jalanan Sampai TPS

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 26 Februari 2021 10:09 WIB

Ilustrasi showroom mobil. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang berkunjung ke Wamena, Papua, akan mendapati pemandangan unik berupa mobil-mobil yang terbengkalai di pinggir jalan. Mobil itu sudah tak terpakai dan dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya. Patut dipahami, pemilik mobil juga serba salah mau melakukan apa terhadap mobil tersebut. Ongkos perbaikannya begitu mahal, dijual pun tidak ada yang mau, kecuali mungkin kolektor.

Wamena merupakan ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua. Dari sisi geografis, letaknya di Lembah Baliem, pegunungan Papua dengan ketinggian 1.650 meter dari permukaan laut. Wamena memiliki sebuah bandara yang selalu sibuk, baik oleh pesawat penumpang maupun pesawat kargo.

Pesawat menjadi satu-satunya akses transportasi dari dan ke Wamena. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, Wamena menjadi daerah penghubung beberapa kabupaten di pegunungan Papua. Adapun transportasi darat di Wamena berupa mobil, truk, sepeda motor, dan becak. "Semuanya diangkut dari Jayapura atau Timika dengan menggunakan pesawat kargo atau helikopter," kata Hari Suroto kepada Tempo, Jumat 26 Februari 2021.

Mengenai rongsokan kendaraan berupa mobil atau sepeda motor di Wamena, Papua, Hari Suroto mengatakan, pemandangan itu lazim terlihat di jalanan, garasi, halaman, kebun, sampai tempat pembuangan akhir sampah. "Masyarakat Papua suka produk otomotif yang baru. Biasanya mereka akan membeli kendaraan baru dan kendaraan yang lama akan disimpan di garasi atau halaman rumah," ucapnya.

Rongsokan mobil di tempat pembuangaan akhir sampah ujung landasan Bandara Wamena, Papua. Foto: Hari Suroto

Advertising
Advertising

Tentu harga kendaraan di Wamena lebih mahal ketimbang Jayapura. Namun bagi masyarakat Lembah Baliem, harga mahal itu tak soal. "Yang penting barangnya ada," ucap Hari Suroto. Apabila kendaraan mengalami rusak berat dan tak dapat diperbaiki lagi, dia mengatakan, masyarakat umumnya akan membiarkan kendaraan begitu saja hingga menjadi rongsokan.

Dari hitung-hitungan ekonomi, Hari Suroto melanjutkan, pengepul besi tua atau pemulung pun akan berpikir ulang jika ingin mengangkut besi rongsokan mobil atau sepeda motor itu. Sebabnya itu tadi, masuk dan keluar Wamena hanya dapat dilakukan lewat jalur udara. Dan mengangkut besi tua dengan pesawat kargo tentu harus menghitung harga pengiriman per kilogram yang cukup mahal.

"Kalau kolektor mungkin suka karena mudah menemukan kendaraan model lama di sini," kata Hari yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, itu. "Tapi harus merogoh kocek dalam untuk mengangkutnya dengan pesawat, belum ongkos reparasi kendaraan itu sendiri."

Wisatawan yang ingin memotret rongsokan mobil dan sepeda motor di Wamena juga tak bisa asal jepret. Mereka harus berhati-hati karena banyak babi berkeliaran yang mengais makanan di mana saja. Seperti kita ketahui, masyarakat Papua menilai babi sebagai binatang peliharaan yang berharga. Memotret babi tanpa izin apalagi menabrak babi akan memicu persoalan.

Berita terkait:
Apes Berkali Lipat Jika Tabrak Babi Betina di Papua, Ini Perhitungan Ganti Rugi

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

3 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

4 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

7 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

9 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

14 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

17 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya