Cerita Tentang Pulau Amat Belanda: Dulu Berdiri Rumah Bordil, Kini Usaha Rengkam

Reporter

Antara

Minggu, 21 Februari 2021 08:36 WIB

Warga Pulau Amat Belanda Ani menjemur rengkam. Hasil rengkam yang dikumpulkan warga Pulau Amat Belanda sudah diekspor sebagai pakan ternak. (ANTARA/ Naim)

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa sangka pulau yang kini dikenal sebagai pengekspor rengkam (alga coklat) pernah tersohor sebagai tempat prostitusi. Pada 1990-an, Pulau Amat Belanda di Kota Batam Kepulauan Riau menjadi tempat singgah warga asing untuk bersenang-senang, terutama dari Singapura.

Lokasi pulau itu relatif dekat dengan Pulau Belakangpadang, di seberang Pulau Batam, di balik Singapura. Posisinya bisa disebut strategis karena berada di tengah-tengah kawasan industri galangan kapal yang tengah berkembang kala itu.

Adapun nama Amat Belanda konon berasal dari nama seorang penduduk pulau yang bernama Amat dan mirip orang Belanda.

Warga Pulau Amat Belanda, Ani bercerita pada 1990-an lelaki hidung belang berdatangan mengunjungi rumah bordil yang berdiri di atas laut, dengan bilik-bilik kecil. "Dulu itu ramai betul. Pulau ini ramai," kata Ani yang tinggal di pulau itu sejak 1993.

Saking banyaknya warga asing yang menghabiskan duit di sana, warga Pulau Amat Belanda lebih banyak memegang mata uang dolar Singapura ketimbang rupiah. Warga di sana membuka beragam usaha seperti berjualan makanan hingga layanan antar-jemput warga dan pelancong yang datang menggunakan kapal-kapal bermesin tempel seperti yang dilakoni suami Ani.

Namun situasi itu berubah sejak 2000-an. Pengunjung berkurang dan jumlahnya terus menurun dari tahun ke tahun. Apalagi saat pandemi Covid-19 di awal 2020 hingga kini yang membuat perbatasan ditutup, otomatis tidak ada lagi pengunjung dari luar. "Waktu itu, ekonomi jadi susah," kata Ani.

Warga pun banting setir usaha. Mereka mulai mengumpulkan rengkam.

Advertising
Advertising

Rengkam hasil buruan warga yang kemudian dikeringkan itu bisa dijual cukup tinggi ke Vietnam. Di sana, rengkam dijadikan pakan ternak.

Saat ini hampir seluruh warga Pulau Amat Belanda merupakan nelayan pengumpul rengkam. Usaha baru warga itu mampu menghidupkan kembali ekonomi yang merosot sejak 2000-an, saat pengunjung lokalisasi berkurang.

Camat Belakangpadang, Yudi Admaji mengakui setelah menjadi nelayan rengkam, ekonomi warga Pulau Amat Belanda membaik. Namun, wilayah pencarian rengkam harus dibatasi, agar tidak mengganggu ekosistem perairan di sana. "Awalnya hanya boleh di sekitar Pulau Amat Belanda saja, sekarang sudah maju. Tidak apa, tapi jangan sampai ke dekat pulau lain yang banyak kelong dan bubu warga," kata dia.

Baca juga: Phuket akan Kembali Dibuka Tahun Ini, Wisatawan Sudah Vaksin Bisa Masuk

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

16 jam lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

1 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

3 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

4 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

4 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

5 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

5 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya