Kuliner Indonesia Kue Batang Buruk, Berawal dari Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Februari 2021 09:03 WIB

Kuliner khas Riau, Kue Batang Buruk. Dok.Kemdikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Nusantara kaya akan ragam kudapan khas yang lezat dan unik. Kuliner Indonesia satu ini salah satunya. Kue batang buruk yang rasanya sama sekali tak buruk.

Kue tradisional dari Provinsi Riau ini masih eksis hingga seksrang. Kue ini dibuat dari tepung gandum dicampur dengan tepung beras dan tepung kelapa yang diuli.

Saat disajikan, kue berukuran kecil ini berlumuran adonan berisi campuran serbuk kacang hijau goreng, gula halus dan susu bubuk atau susu kental manis. Rasa manis dan gurihnya tentu bisa menggoyang lidah.

Di balik rasanya yang enak, kue ini menyimpan sejarah menarik. Nama kue batang buruk berawal dari kisah seorang putri raja yang jatuh cinta.

Menurut laman Balai Pelestarian Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kue ini sudah dikenal sejak empat abad silam. Wan Sendari, putri sulung Baginda Raja Tua dikisahkan memendam rasa cinta kepada seorang pria bernama Raja Andak dengan gelar Panglima Muda Bintan.

Advertising
Advertising

Namun sayang, cinta sang putri hanya bertepuk sebelah tangan. Sang pujaan hati justru lebih memilih Wan Inta, adik kandung Wan Sendari.

Sang putri yang sedang patah hati itu berusaha mengusir kegalauannya dengan menyibukkan diri mencoba sebuah resep masakan baru di dapur istana kerajaan. Ia pun berhasil membuat sebuah kue ringan unik, yang jika digigit, maka kue akan hancur berderai.

Kue buatan sang putri kemudian disajikan kepada para tamu kerajaan, termasuk Raja Andak. Namun saat para tamu menikmati kue, mendadak mereka harus menahan malu lantaran kue-kue yang sudah lumat di dalam mulut para tamu mendadak berjatuhan.

Serpihannya berserak memenuhi sebagian pakaian kebesaran yang mereka kenakan. Mereka pun merasa malu dan hanya bisa tertunduk karena merasa kerepotan memakan kue buatan sang putri. Tetapi tidak dengan Raja Andak, pria pujaan Wan Sendari. Hanya panglima muda ini saja yang memakan kue tetapi tidak satu pun serpihan kue yang mengotori baju kebesarannya.

Rupanya Panglima Muda Bintan memegang teguh filosofi di Kerajaan Bintan. “Biar pecah di mulut asal jangan pecah di tangan,” begitu bunyi filosofi yang berkembang saat itu. Ini menggambarkan bagaimana seorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan. Tak terkecuali ketika sedang mencicipi sebuah kudapan.

Kuliner Indonesia ini biasanya dihidangkan saat hari raya Idul Fitri tiba. Kue batang buruk juga biasanya dijadikan hantaran untuk keluarga.

Baca juga: Wisata Kuliner Aceh Kue Timpan Rasa Srikaya, Durian, Kelapa, Pisang

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

15 hari lalu

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Pemalsuan Surat Tanah, Terancam Penjara 8 Tahun

Polres Bintan menetapkan Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan tersangka pemalsuan dokumen

Baca Selengkapnya

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

17 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

20 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

27 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

40 hari lalu

Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

45 hari lalu

BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 40 titik panas, diikuti Sumatra Barat 32 titik.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

47 hari lalu

BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

47 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Riau, Raup 1,9 Juta Suara

52 hari lalu

Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Riau, Raup 1,9 Juta Suara

Pasangan Prabowo-Gibran meraup 1.931.113 suara dari total 3,6 juta suara sah.

Baca Selengkapnya