Wisata Yogyakarta Terdampak Parah Pandemi, Sultan: Tetap Semangat Tanpa Sambat

Selasa, 16 Februari 2021 19:53 WIB

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan pidato dalam peringatan sewindu Undang-undang Keistimewaan di Keraton Yogyakarta, Senin 31 Agustus 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM sebagai upaya menekan kasus Covid-19 di Yogyakarta sudah berlangsung hampir tiga pekan meski menuai pro kontra di masyarakat. Di Yogyakarta, kebijakan yang dinamai Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) itu juga berkali-kali diwarnai aksi protes.

Protes itu khususnya datang dari pelaku usaha jasa wisata karena kebijakan itu menghilangkan penghasilan mereka di tengah situasi pandemi yang serba sulit ini dan di tengah anjloknya kunjungan wisata hampir setahun terakhir.

Ribuan pedagang kecil yang mengandalkan penghasilan dari sektor wisata juga pelaku perhotelan ramai ramai mengecam PTKM itu dan terus mendesak tak diperpanjang lagi.

"Kalau kini diberlakukan PTKM itu, apakah kita cukup dengan bersungut-sungut lalu marah?" ujar Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X saat menyampaikan kegiatan Sapa Aruh atau sapaan kepada masyarakat di Bangsal Kepatihan Yogya, Selasa, 16 Februari 2021.

Sultan pun mengatakan dalam situasi serba sulit dan gerak terbatas karena wabah ini, ia meminta bersama belajar dari filosofi seorang nelayan saat menghadapi gelombang besar kala cuaca buruk. "Mereka pun tidak bisa melaut. Tapi mengerti. Untuk apa mengganggu pasang-surut air laut yang sedang mengantarkan oksigen untuk plankton di dasar laut?” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pada kenyataannya, menurut Sultan, saat badai reda, plankton tumbuh lebih subur, ikan-ikan berkembang biak lalu nelayan bisa kembali mendapatkan ikan dalam jumlah cukup. "Para nelayan tidak pernah menghujat gelombang dan badai, tetapi mereka mengetahui kapan saat terbaik untuk istirahat. Tetap semangat tanpa sambat (mengeluh)," kata dia.

Sultan mengatakan di masa pandemi ini sektor UMKM, pelaku bisnis tradisional, dan pelaku bisnis lainnya di Yogya semestinya juga mengenal masa jeda. "Bukan untuk tidak produktif, tetapi lebih produktif dengan memperbaiki piranti-piranti bisnis," ujarnya.

Sultan menambahkan pemerintah punya kewajiban memberikan insentif dan stimulus ekonomi sebagai modal survival pelaku usaha itu di masa pandemi ini. "Yang harus kita pahami, Covid-19 ini bukanlah sekadar mampir. Selesainya pun tidak bisa kita prediksi maka tidak bisa lain, hadapi dan terima kenyataan itu," kata dia.

Meski sektor wisata dan sektor lain sangat terdampak di masa PPKM ini, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY Berty Murtiningsih mencatat pada periode PPKM ketiga ini kasus baru harian Yogya baru menunjukkan tren penurunan. Jumlahnya tidak di atas 200 kasus lebih lagi dalam tiga hari terakhir, yaitu pada 13-15 Februari 2021. Namun jumlah kasus baru itu di angka 100-an, yakni 113 kasus (13 Februari), 108 (14 Februari) dan 135 (15 Februari).

Total kasus terkonfirmasi Covid-19 di DI Yogyakarta per 15 Februari sendiri ada 25.168 kasus, di mana kasus sembuh 18.810 kasus, kasus meninggal sebanyak 595 kasus dan kasus aktif 5.763 kasus.

Baca juga: Bandara YIA Kulonprogo Bersiap Terima Wisatawan Mancanegara

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

17 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya