Jual-Beli Pulau Lantigiang untuk Wisata, Harga Rp 900 Juta Baru Bayar Rp 10 Juta

Kamis, 4 Februari 2021 05:06 WIB

Pemandangan yang disuguhkan di pantai Liang Kareta, Kabupaten Selayar, Sulsel, 4 Oktober 2016. Pantai Liang Kareta adalah salah satu obyek wisata pantai yang terdapat di Desa Bontoborusu, Kepulauan Selayar. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Perkara jual-beli tanah di Pulau Lantigiang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, memicu perhatian publik. Musababnya, pemerintah menyatakan pulau itu berada dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate.

Lahan di dalam kawasan taman nasional adalah milik pemerintah untuk konservasi dan tidak boleh ditransaksikan. Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Faat Rudianto melaporkan jual-beli tanah di Pulau Lantigiang ke polisi.

Direktur Utama PT Selayar Mandiri Utama -yang membeli sebidang tanah di Pulau Lantigiang, Asdianti Baso mengatakan ingin membangun resor di sana guna mengembangkan pariwisata di Kawasan Taman Nasional Takabonerate. "Saya tidak pernah membeli pulau, saya membeli lahan di atas pulau," kata Asdianti kepada Tempo, Rabu 3 Februari 2021.

Baca juga:
Dugaan Penjualan Pulau Lantigiang di Kepulauan Selayar Dilaporkan ke Polisi

Lahan yang dia beli adalah milik Syamsul Alam, seorang nelayan di Selayar. Asdianti Baso membeli lahan seluas 4 hektare dari total 7,3 hektare pada 2019. Harganya Rp 900 juta dan yang baru dibayarkannya Rp 10 juta.

Advertising
Advertising

Syamsul Alam tidak punya bukti hak kepemilikan, melainkan pengakuan telah mengelola lahan itu sejak 1947 dan sebelumnya secara turun-temurun. Tidak ada bukti sertifikat tanah, hak guna, atau hak pengelolaan. Sebab itu, Asdianti Baso mencoba mengurus status tanah di Pulau Lantigiang ke Badan Pertanahan Nasional atau BPN Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mendapatkan hak pengelolaan.

Pengusaha properti asal Selayar itu hakul yakin Pulau Lantigiang, Pulau Tinabo, dan Pulau Belang-belang masuk zona pemanfaatan, bukan Taman Nasional Taka Bonerate. Asdianti Baso juga pernah membeli tanah di Pulau Lantundu Besar.

Asdianti Baso minta pemerintah mendukung rencananya membangun kawasan wisata di Pulau Lantigiang. Menurut dia, upaya tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan dan dia berjanji mengelola 70 persen lahan yang dibeli, sisanya 30 persen untuk publik.

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan polisi sudah menangani pelaporan jual-beli lahan di Pulau Lantigiang. Dasarnya, sudah terjadi transaksi dengan pembayaran uang muka Rp 10 juta. Nurdin Abdullah menjelaskan, Pulau Lantigiang masih alami dan bukan milik masyarakat.

Di Pulau Lantigiang terdapat tumbuhan cemara laut, santigi pasir, dan ketapang. Pulau itu juga menjadi tempat bertelur penyu. "Pulau Lantigiang masuk kawasan taman nasional, tidak mungkin diperjualbelikan," ucap Nurdin. Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar ketiga dunia.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

10 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

15 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

15 hari lalu

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

19 hari lalu

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

19 hari lalu

Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

Selama pekan lebaran khususnya tanggal 13 April 2024, Monas mengadakan special show bagi pengunjung, mulai dari aktor, musisi, dan komedian.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

20 hari lalu

Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

Pada hari kedua Lebaran 2024, Pantai di wilayah Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

21 hari lalu

Hari Kedua Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Petir Siang di Sejumlah Lokasi Wisata Jawa Barat

Kondisi cuaca di sejumlah lokasi wisata di Jawa Barat pada hari kedua Lebaran umumnya cerah berawan pada pagi hari

Baca Selengkapnya

Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

23 hari lalu

Di Spanyol, TikTok Digunakan untuk Merencanakan Perjalanan

TikTok dinilai berperan untuk perencanaan perjalanan, karena banyak orang mengunggah rencana perjalanan, harga, dan yang dilihat di berbagai tempat

Baca Selengkapnya