Sampah di Gunung Everest Bakal Jadi Karya Seni dan Kembali ke Wisatawan

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Senin, 25 Januari 2021 11:31 WIB

Tumpukan sampah yang dibawa dari Gunung Everest di Kathmandu, Nepal, 5 Juni 2019. Sampah itu didominasi oleh sampah kemasan makanan dan minuman para pendaki. REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok peduli lingkungan mendapati sampah berserakan di sepanjang jalur pendakian Gunung Everest.

Pendiri pusat informasi pengunjung dan fasilitas pemanfaatan sampah, Sagarmatha Next Center, Tommy Gustafsson mengatakan, seniman dan masyarakat akan terlibat dalam proyek daur ulang sampah di Gunung Everest. "Kami akan mengolah sampah-sampah itu menjadi barang kerajinan dan hiasan yang akan dinikmati dan kembali ke wisatawan," kata Gustafsson.

Baca juga:
Cina dan Nepal Akhirnya Sepakati Ketinggian Gunung Everest

Jenis sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian Gunung Everest antara lain botol oksigen bekas, tenda yang robek, tali, kaleng bekas makanan dan minuman, dan plastik. Para pendaki dan trekker tidak membawa sampah-sampah itu turun dan membuangnya ke tempat sampah di kaki Gunung Everest.

"Kami ingin menunjukkan bagaimana kita semua dapat mengubah limbah padat menjadi karya seni yang berharga, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan pemasukan bagi masyarakat," kata Gustafsson seperti dikutip dari Reuters. "Kami berharap bisa mengubah persepsi masyarakat tentang sampah dan bersama-sama mendaur ulang sampah."

Advertising
Advertising

Tommy Gustafsson akan membangun galeri seni dari sampah-sampah para pendaki Gunung Everest tadi di Syangboche. Tempat yang terletak di ketinggian 3.780 meter dari atas permukaan laut ini merupakan jalur utama menuju basecamp Gunung Everest.

Petugas berdiri di sekitar puluhan karung berisi sampah yang dibawa dari Gunung Everest di Kathmandu, Nepal, 5 Juni 2019. REUTERS/Navesh Chitrakar

Berbagai jenis sampah hasil daur ulang akan menjadi hiasan dan suvenir. Dia berharap produk dan karya seni yang dipamerkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan. Selama ini, menurut dia, sampah yang terkumpul di sepanjang jalur pendakian ditimbun atau dibakar sehingga memicu pencemaran udara, air, dan tanah.

Phinjo Sherpa dari kelompok Eco Himal yang terlibat dalam proyek pembersihan Gunung Everest mengatakan, anggota kelompoknya dan pendaki yang dipandu wajib membawa minimal satu kilogram sampah saat turun dari Gunung Everest. "Proses pembersihan akan lebih efektif jika melibatkan wisatawan," katanya. Sepanjang 2019, sekitar 60 ribu pendaki dan pemandu berkunjung ke Gunung Everest.

Berita terkait

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

7 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

7 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

9 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya