Yang Jeli Pasti Tahu Daya Tarik Wisata Saat Gunung Merapi Melepaskan Lava Pijar

Sabtu, 16 Januari 2021 20:51 WIB

Kondisi Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 11 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) D.I Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (11/1) pukul 06:00-12:00 WIB Gunung Merapi mengalami guguran sebanyak 49 kali dengan Amplitudo 4-29 mm dan Durasi 8-117 detik. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Orang yang jeli pasti tahu, ada celah daya tarik wisata dari fase erupsi Gunung Merapi yang luasnya meliputi sebagian wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan fase erupsi Gunung Merapi saat ini bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri.

"Lava pijar Gunung Merapi saat ini bisa menjadi daya tarik wisata, tapi penduduk dan wisatawan tetap harus menjauhi daerah rawan," kata Agus Budi Santoso pada Sabtu, 16 Januari 2021. "Fenomena erupsi Merapi ini luar biasa. Sayang jika dilewatkan."

Fenomena alam ini menarik perhatian wisatawan pecinta fotografi. Aktivitas Gunung Merapi yang sedang intens mengeluarkan lava pijar bisa menjadi objek yang layak diabadikan. Tentu tetap dalam radius aman yang direkomendasikan karena gunung itu masih berstatus Siaga.

Agus mencontohkan, dalam sepekan terakhir atau selama 8 - 14 Januari 2021, Gunung Merapi tak kurang menyemburkan 128 kali lava pijar yang mengarah ke Kali Krasak. Lalu pada hari ini, Sabtu 16 Januari 2021, Gunung Merapi masih mengeluarkan lava pijar dibarengi awan panas guguran satu kali dengan jarak luncur 1.500 meter ke hulu Kali Krasak.

Semua aktivitas Merapi itu bisa diamati dalam radius lebih dari 5 kilometer. Namun, dengan luncuran awan panas yang semakin jauh, inilah yang patut diwaspadai pecinta fotografi dan wisatawan. "Jadi, tetap menjauhi kawasan dengan radius lima kilometer dari puncak Gunung Merapi," kata Agus Budi.

Advertising
Advertising

Gunung Merapi mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 11 Januari 2021. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Luncuran awan panas hari ini merupakan yang paling jauh dibanding hari-hari sebelumnya, yang masih di bawah satu kilometer. "Kami minta masyarakat waspada," ujarnya. Secara skala, erupsi Gunung Merapi saat ini terbilang kecil dan belum membahayakan kawasan pemukiman penduduk yang tinggal di lereng atatu di luar radius lima kilometer.

Dengan status Siaga saat ini, seluruh penambangan pada sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana III masih direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata juga diminta tidak melakukan kegiatan apapun di kawasan rawan bencana III Gunung Merapi, termasuk pendakian ke puncak.

Agus Budi Santoso mengimbau masyarakat dan wisatawan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Sebab, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta memperbarui potensi bahaya erupsi Gunung Merapi setelah terjadi perubahan morfologi puncak di sisi barat akibat intensnya aktivitas guguran dan munculnya kubah lava 2021.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas. Berdasarkan arah erupsi, maka potensi bahaya saat ini menyasar bagian selatan - barat daya. Di kawasan itu terdapat lima sungai yang berpotensi jadi tempat mengalirnya lahar, yakni sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih, dengan jangkauan sejauh maksimal lima kilometer.

Apabila terjadi letusan eksplosif Gunung Merapi, peneliti memperkirakan lontaran material vulkaniknya akan menjangkau kawasan radius tiga kilometer dari puncak.

Baca juga:
Gunung Merapi Siaga Erupsi, Kubah Lava Sudah 4.600 Meter Kubik

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 jam lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

12 jam lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

12 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya