PPKM Jawa Bali, Candi Prambanan Terjepit Kebijakan Yogyakarta - Jawa Tengah

Sabtu, 9 Januari 2021 14:59 WIB

Candi Prambanan. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Destinasi wisata Candi Prambanan dihadapkan pada dua rekomendasi yang berbeda terkait kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Pulau Jawa dan Pulau Bali atau PPKM Jawa Bali. Kebijakan tersebut mulai diterapkan pada 11 - 25 Januari 2021.

Candi Prambanan terletak di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mengizinkan destinasi wisata termasuk Candi Prambanan beroperasi dengan waktu operasional terbatas selama PPKM Jawa Bali.

Di sisi lain, pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyarankan agar destinasi wisata itu tutup sementara selama periode PPKM Jawa Bali. "Kami bingung juga karena kebetulan lokasi Candi Prambanan berada di perbatasan dua wilayah itu," ujar General Manager PT. Taman Wisata Candi atau PT TWC Unit Prambanan, Aryono Hendro Malyanto pada Jumat, 8 Januari 2021.

Lantaran perbedaan kebijakan yang diterapkan pemerintah Yogyakarta dan Pemerintah Jawa Tengah terkait PPKM Jawa Bali, Aryono menuturkan, belum ada keputusan apakah Candi Prambanan akan beroperasi secara terbatas atau tutup sementara selama masa PPKM nanti. "Kami masih menunggu arahan dari Satgas Covid-19 Candi Prambanan untuk menyikapi kondisi ini," kata Aryono.

Wisatawan mengunjungi kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 1 Juli 2020. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko membuka kembali kunjungan wisata Candi Prambanan pada Rabu (1/7/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta pembatasan jumlah pengunjung setelah tutup selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Advertising
Advertising

Pengelola Candi Prambanan berharap tetap dapat buka di masa PPKM Jawa Bali, meski dengan pembatasan waktu operasional. Menurut Aryono, dengan tetap beroperasinya candi yang menjadi ikon wisata itu akan menjadi informasi bagi masyarakat bahwa destinasi wisata selama PPKM Jawa Bali tetap dapat dikunjungi dengan protokol kesehatan ketat.

"Jadi tetap beroperasi bukan untuk mengejar kunjungan wisatawan, namun sebagai informasi dan semangat kepada masyarakat bahwa destinasi wisata itu di masa pandemi Covid-19 ini masih buka dengan protokol kesehatan yang lebih diperketat," ujar Aryono. Pihaknya juga belum bisa berharap banyak wisatawan yang datang karena kasus Covid-19 masih tinggi di awal 2021 ini.

Bercermin pada kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru 2021, jumlah pengunjung Candi Prambanan hanya 10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak mulai beroperasi kembali pada pertengahan Juli 2020, Candi Prambanan merujuk pada kebijakan Pemerintah DI Yogyakarta, yakni membatasi jumlah kunjungan maksimal 3.500 wisatawan per hari. Dan kenyataannya rata-rata hanya 1.000 wisatawan yang datang setiap hari. Jumlah wisatawan terbanyak umumnya terjadi pada akhir pekan. Di hari Sabtu dan Minggu, pelancong yang datang bisa mencapai 1.500 orang per hari.

Seorang petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Candi Prambanan di Jawa Tengah, 17 Maret 2020. Sebanyak 55 kasus terkonfirmasi baru COVID-19 dilaporkan di Indonesia, sehingga jumlah totalnya menjadi 227. (Xinhua/Mardi)

Mengenaai kewajiban memeriksa surat keterangan rapid test antigen kepada wisatawan dari luar Yogyakarta, Aryono mengatakan pemeriksaan terus berjalan secara acak. Musababnya, sebagian besar wisatawan yang datang akhir-akhir ini berasal dari wilayah di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Kami memprioritaskan pemeriksaan rapid test antigen kepada wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Raharjo menyatakan Pemerintah DI Yogyakarta tidak menutup destinasi wisata selama masa PPKM Jawa Bali. "Hanya memberlakukan pembatasan waktu operasional dan kapasitas pengunjung," kata dia. "Wisatawan dari luar Yogyakarta tetap harus menyertakan hasil rapid test antigen atau swab PCR."

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad mengatakan tingginya lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2021 bukan disebabkan mobilitas wisata selama libur akhir tahun. "Libur akhir tahun tidak berkontribusi signifikan pada kenaikan kasus Covid-19 karena penularan memang sudah meluas di DI Yogyakarta," ujar Riris.

Saat ini kasus Covid-19 di Yogyakarta mencapai 14. 346 kasus. Sebanyak 9.521 pasien Covid-19 sembuh dan 308 orang meninggal karena Covid-19.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

19 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

23 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya