Penonton MotoGP Mandalika Punya Alternatif Penginapan Murah Meriah
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 3 Januari 2021 07:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para penonton MotoGP Mandalika dari luar Nusa Tenggara Barat dapat memanfaatkan ratusan homestay yang tersedia di kawasan Lombok Tengah dan Lombok Barat untuk menginap. Lebih dari 900 homestay kini sudah rampung dan dapat menerima tamu MotoGP Mandalika yang akan berlangsung pada Oktober 2021.
Anggota Komisi V DPR Bidang Infrastruktur dan Perhubungan, Suryadi Jaya Purnama mengatakan homestay itu awalnya adalah rumah-rumah penduduk yang sederhana dan belum layak untuk dijadikan pondok wisata. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kemudian mengadakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau bisa disebut program bedah rumah.
"Karena Lombok merupakan destinasi wisata super prioritas nasional, maka pada 2020 program ini ditingkatkan untuk menunjang sektor pariwisata," kata Suryadi dalam diskusi pariwisata di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat 1 Januari 2021. Penyaluran dana program tersebut berbeda untuk setiap rumah, sesuai luas dan bentuk homestay yang dibuat. Kisarannya Rp 35 juta hingga Rp 115 juta. Adapun total anggaran pembangunannya mencapai Rp 62,23 miliar.
Suryadi menjelaskan, homestay menjadi alternatif pilihan menginap bagi pengujung MotoGP Mandalika yang menginginkan suasana dekat permukiman penduduk dan harga yang relatif miring. Jika tarif menginap di hotel di kawasan Mandalika dan sekitarnya bisa mencapai jutaan rupiah, di homestay ini tarifnya sekitar Rp 250 ribu.
Potensi pendapatan masyarakat, menurut dia, akan bertambah karena ajang balap sepeda motor dunia itu diperkirakan mampu menarik kunjungan 150 ribu wisatawan. Lebih dari 900 homestay itu tersebar di desa-desa lingkar Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika dan sebagian di kawasan Gili Matra, Lombok Utara.
Rencananya hari ini, Minggu 3 Januari 2021, masyarakat akan menggelar syukuran atau roah atas rampungnya program homestay. Acara syukuran tersebut berlangsung di Desa Gerupuk, Lombok Tengah. Pada tahun ini, Suryadi melanjutkan, masih ada program bedah rumah untuk 300 homestay di Lombok dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.