Kisah Tempayan Salib, Bulu Burung, dan Sagu di Gereja GKI Ararat Jayapura Papua

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 27 Desember 2020 07:46 WIB

Gereja GKI Ararat di Kampung Abar, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dok. Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Kampung Abar di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, memiliki sebuah gereja bernama Gereja GKI Ararat. Di halaman gereja ini terdapat sebuah tugu salib yang ditempatkan dalam sebuah tempayan berukuran besar.

Simbol tempayan dan salib mencerminkan kehidupan masyarakat Kampung Abar yang religius dan setia dengan identitas mereka sebagai pembuat gerabah. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan Kampung Abar merupakan satu-satunya kampung di Papua yang masyarakatnya masih ekses membuat gerabah.

"Masyarakat Kampung Abar mengadakan Festival Makan Papeda dalam gerabah setiap September," kata Hari Suroto kepada Tempo, Sabtu 26 Desember 2020. Dari sisi arsitektur, Gereja DKI Ararat ini memadukan budaya Eropa dan masyarakat setempat. Di dalam bangunan gereja juga terdapat sebuah gerabah dengan bagian luar tertutup kain salib.

Tempayan berisi salib di halaman Gereja GKI Ararat, Kampung Abar, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dok. Hari Suroto

Hari Suroto menjelaskan, masyarakat Kampung Abar menggunakan tempayan sebagai tempat menyimpan bahan makanan pokok mereka, yakni sagu. Menurut keyakinan masyarakat setempat, tempayan besar yang terdapat di halaman gereja tadi adalah peninggalan nenek moyang.

Advertising
Advertising

Pada masa lalu, tempayan itu menjadi tempat penyimpanan sagu warga Kampung Abar. Menurut kepercayaan penduduk setempat, jika tepung sagu di dalam tempayan habis, mereka bukan mengisinya dengan tepung sagu yang baru, melainkan hanya menaruh sebuah bulu burung. Dan nanti di dalam tempayan akan terisi tepung sagu dengan sendirinya.

Tempayan di mimbar Gereja GKI Ararat, Kampung Abar, Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dok. Hari Suroto

"Pada masa itu masyarakat masih percaya pada kekuatan gaib dan roh nenek moyang," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih. Tempayan besar tersebut masih dipertahankan, namun bukan bulu burung yang ada di dalamnya, tapi diganti dengan salib.

Nilai filosofis salib di tempayan, yaitu salib sebagai sumber kehidupan dan tempayan di halaman gereja masih berfungsi untuk menyimpan tepung sagu. Tepung sagu ini kemudian dibawa ke dalam gereja dan diolah menjadi papeda di gerabah mimbar. Sselanjutnya papeda dibagi rata ke jemaat, dalam arti firman Tuhan dibagikan kepada jemaat.

Berita terkait

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

27 menit lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

2 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

3 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

4 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

17 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

1 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

2 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya