Nama Wamena Papua Bermula dari Spontanitas: Kisah Gadis, Pria Belanda, Anak Babi

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 13 Desember 2020 10:00 WIB

Honai atau rumah tradisional dengan latar belakang kawasan karst pegunungan Jayawijaya di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua, 11 Agustus 2017. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Wamena adalah nama ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua. Wamena terletak di Lembah Baliem dengan ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut. Suasana di sana begitu dingin dengan kondisi cuaca yang kerap hujan di sore hari.

Satu-satunya sarana transportasi untuk sampai ke Wamena adalah dengan menggunakan pesawat dari Bandara Sentani, Jayapura. Wamena menjadi daerah penghubung ke kabupaten-kabupaten di pegunungan tengah Papua. Sebab hanya di Wamena terdapat bandara dengan landasan pacu yang memadai buat pesawat berbadan lebar.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan asal-usul nama Wamena dari cerita masyarakat Suku Dani. Dahulu kala, ada sebuah tempat bernama Ahgamua di Pegunungan Jayawijaya. "Kawasan Ahgamua ini berupa lembah yang luas, subur, dan indah," kata Hari Suroto kepada Tempo, Minggu 13 Desember 2020.

Ahgamua merupakan tempat yang sangat dingin, sering berkabut, dikelilingi gunung, dan dilintasi Sungai Baliem berarus deras. Rumah-rumah penduduk Ahgamua beratap alang-alang. Mereka menyebutnya honai. Suku Dani tinggal di Ahgamua. Lantaran tanah yang subur, mereka tidak kekurangan bahan pangan. Ada buah merah, pisang, tebu, keladi, sayur lilin, dan ubi jalar.

Suasana Sungai Baliem yang tenang dan berair dingin. Foto: @rolanddaniello

Advertising
Advertising

Mata pencarian Suku Dani di Ahgamua adalah berkebun dan beternak babi. Babi menjadi binatang peliharaan sekaligus aset masyarakat setempat. Babi merupakan simbol adat untuk menyelesaikan persoalan sampai urusan maskawin. Hingga satu hari, sekelompok gadis Suku Dani hendak mandi di Sungai Baliem.

Saat itu, tiba-tiba datang seorang pria asing berkulit putih di pinggir sungai. Para gadis pun terkejut. ""Eye... eye... eye... Ap molah! Ap molah!" teriak perempuan itu. Ap molah adalah sebutan untuk orang asing berkulit putih. Lantaran takut, para gadis ini pergi dari sungai.

Hanya satu perempuan yang tidak takut kepada ap molah. Pria tadi memberikan salam dengan bahasa isyarat. Dia menggerak-gerakkan tangan dan berkata dalam bahasa Belanda, "wees niet bang!". Artinya, jangan takut. Tapi gadis pemberani itu tidak mengerti.

Pria tadi lantas mendekati perempuan itu dan bertanya, "Hoe heet dit plek (apa nama tempat ini)?". Tepat saat si pria bertanya, muncul seekor anak babi di pinggir sungai. Sang gadis sontak berteriak, "Wamena!" Dalam bahasa Suku Dani, Wamena berarti anak babi peliharaan. Asal katanya 'wam' yang berarti babi dan 'ena' berarti anak peliharaan.

Seorang ibu menggendong anak babi peliharaannya di Distrik Welesi, Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Papua, 10 Agustus 2017. Ibu-ibu Wamena Papua menyayangi anak babi miliknya sama seperti mereka menyayangi anaknya. Tempo/Rully Kesuma

Perempuan ini sejatinya berkata 'wamena' kepada teman-temannya. Memberitahu mereka kalau ada anak babi peliharaan yang terlepas. Namun pria asing tadi justru menegaskan dengan berkata, "zijn naam (namanya) Wamena." Sama-sama tak paham dengan apa yang terjadi, sang gadis pergi begitu saja dan pria tersebut melanjutkan perjalanan ke arah timur Ahgamua.

Beberapa waktu kemudian banyak orang Belanda yang terbang dari Sentani tiba di lapangan terbang Ahgamua. Mereka menetap di sekitar lapangan terbang dan membangun rumah beratap seng.

Orang-orang Belanda yang datang menyebut tempat itu dengan nama Wamena, bukan Ahgamua. "Hingga kini, Ahgamua dikenal dengan nama Wamena," kata Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih.

Berita terkait

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

6 menit lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

19 jam lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

1 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

1 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

2 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

4 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya