9 Jenis Wisata yang Dapat Dikembangkan Selama Pandemi Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 12 Desember 2020 14:12 WIB

ilustrasi menyelam dengan arloji (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Bisnis hotel, restoran, dan destinasi wisata meredup. Meski secara keseluruhan bisnis ini tiarap, masih ada beberapa aktivitas wisata yang dapat diterapkan di masa pagebluk.

Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita mengatakan terdapat sembilan jenis wisata minat khusus masih bisa menggeliat dan ada peminatnya selama pandemi Covid-19. "Jika dikembangkan, jenis wisata minat khusus ini dapat memberikan manfaat signifikan untuk perekonomian nasional dan masyarakat dibandingkan dengan wisata massal," kata Diaz Pranita dalam seminar online 'Tourism E-talk Series' pada Jumat, 11 Desember 2020.

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein

Selain punya potensi untuk terus berkembang, menurut Diaz, wisata minat khusus juga tetap memenuhi protokol kesehatan karena dilakukan oleh kalangan terbatas dan dalam kelompok kecil. Berikut sembilan jenis wisata minat khusus yang cocok di masa pandemi Covid-19:

  1. Wisata perdesaan
  2. Wisata pendakian gunung dan olahraga paralayang
  3. Wisata olahraga marathon
  4. Wisata bahari kapal layar atau yachting dan selam atau diving
  5. Wisata olahraga arung jeram
  6. Wisata gua dan paramotor
  7. Ekowisata
  8. Wisata hantu dan wisata milenial atau youth tourism
  9. Wisata relawan atau voluntourism

Ilustrasi olahraga Paralayang.TEMPO/Iqbal Lubis

Bagi pelaku usaha wisata yang ingin mengembangkan aktivitas wisata minat khusus, Diaz Pranita menyarankan memberikan pelayanan terbaik, pengalaman paling seru, serta menjamin keamanan. Jangan tergoda untuk membuka layanan wisata dengan peserta yang terlalu banyak. "Tetap batasi jumlah peserta, pertimbangkan daya dukung dan kelestarian lingkungan," ucap Diaz.

Yang juga penting adalah membuat perencanaan secara detil dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat, serta menciptakan citra positif pariwisata Indonesia. Diaz Pranita melanjutkan, pandemi Covid-19 membuat sudut pandang wisatawan bergeser dari 'safety first' menjadi 'healthy first'. Sebab itu, penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

4 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya