Sultan Yogyakarta Cerita Perilaku Tilik Omah dan Jatah Makan Warga Gunung Merapi

Senin, 7 Desember 2020 20:17 WIB

Pengungsi darurat bencana erupsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Kredit: Antara/Victorianus Sat Pranyoto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Gunung Merapi masih tertutup untuk aktivitas wisata maupun pendakian. Petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta melarang siapapun masuk area radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Kendati petugas sudah melarang, masih ada warga desa yang tinggal di lereng Gunung Merapi yang kembali ke rumah dengan berbagai alasan. Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono memahami perilaku warga desa di sekitar Gunung Merapi yang bolak-balik menengok rumah mereka dan tak betah berada di pengungsian.

Sultan Hamengku Buwono X tak mempersoalkan perilaku warga desa di sekitar Gunung Merapi yang kembali ke rumah, asalkan status Merapi belum naik dari level siaga menjadi awas. "Mereka itu tilik omah," ujar Sultan seusai bertemu dengan petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atatu BPPTKG Yogyakarta, Senin 7 Desember 2020.

Pengungsi perempuan, menurut dia, relatif mau bersabar menunggu di pengungsian sampai situasi benar-benar aman. Namun kaum pria yang tidak sabar ingin kembali ke rumah untuk mengecek kondisi dan memberi makan binatang peliharaannya. "Kecuali hewan ternaknya sudah ikut dibawa turun, mereka mungkin tidak kembali ke rumah," ujar Sultan.

Foto udara kondisi puncak Gunung Merapi, Jumat 27 November 2020. (ANTARA/HO-BNPB)

Advertising
Advertising

Bercermin dari erupsi dan letusan Gunung Merapi pada 2004 dan 2010, pemerintah akan mengevakuasi hewan tenak belakangan. Musababnya, biaya evakuasi dan pemeliharaan binatang ternak jauh lebih mahal karena jumlahnya relatif lebih banyak.

Sultan Hamengku Buwono X menceritakan pengalamannya membuntuti dan mengawasi pengungsi Gunung Merapi saat erupsi dahsyat 2010. Setelah Gunung Merapi meletus, ribuan orang mengungsi ke Stadion Maguwoharjo. Pada pukul 03.30 WIB, Sultan naik mobil dari stadion mengikuti pengungsi yang naik sepeda motor untuk kembali ke rumah mereka di lereng Gunung Merapi.

Para pengungsi yang nekat balik ke rumah itu membawa makanan yang sudah disiapkan anak istrinya di pengungsian. Makanan itu adalah sisa makanan di pengungsian yang dikumpulkan kemudian dibawa ke rumah untuk diberikan pada binatang ternak mereka yang ditinggal. "Makanan itu dibawa pakai sepeda motor sampai ke rumah, lalu disebar buat ayam dan bebek," ujarnya.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkunjung ke pengungsian erupsi Gunung Merapi pada Selasa, 10 November 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Bapak-bapak pengungsi baru turun dan kembali ke pengungsian di sore hari. Adalah istri dan anak mereka yang mengurus jatah makan siang bapak-bapak tadi untuk disantap pada malam hari. Sultan mengatakan, tak mudah menjadi pengungsi saat aktivitas Gunung Merapi naik dan siap erupsi. Walau tinggal di pengungsian, para kepala keluarga itu tetap kembali ke rumah, mengurus ternak, dan memelihara rumahnya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan kondisi Gunung Merapi sampai Senin, 7 Desember 2020, cenderung stabil tinggi. Data relatif sama sejak statusnya naik dari waspada menjadi siaga pada 5 November 2020. "Seismitasnya masih tinggi, kegempaan masih tinggi, deformasi juga masih belum memendek, penambahan masih 11 sentimeter per hari," ujarnya.

Masyarakat perlu mewaspadai deformasi Gunung Merapi. Terlebih situasi seperti ini bakal berlangsung lama. Hanik berharap para pengungsi bersabar dan mematuhi arahan petugas karena aktivitas Gunung Merapi masih tinggi.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

5 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

7 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

15 jam lalu

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

16 jam lalu

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah sempat ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

18 jam lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya