Kasus Covid-19 Naik, Dua Kota di Jepang Ini Dikeluarkan dari Kampanye Wisata

Reporter

Terjemahan

Rabu, 2 Desember 2020 17:26 WIB

Pusat jajanan Dotombori di Osaka. Foto: @joshjphotography_

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang akan mengecualikan Sapporo dan Osaka dari kampanye subsidi perjalanan domestiknya selama tiga pekan sejak Selasa, 24 November lalu karena munculnya kembali kasus Covid-19 baru-baru ini di dua tujuan wisata populer itu.

Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan virus Jepang, mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintah akan menanggung biaya pembatalan untuk perjalanan yang dipesan sebelumnya ke dua kota itu dan memberi kompensasi kepada bisnis yang terkena dampak penangguhan.

Perjalanan penduduk Sapporo di pulau Hokkaido dan penduduk Osaka ke daerah lain tetap berjalan untuk kampanye Go To Travel, yang secara efektif menanggung sekitar setengah dari biaya perjalanan domestik demi membantu industri pariwisata mengatasi dampak pandemi. Tetapi Asosiasi Gubernur Nasional mendesak pemerintah pusat untuk juga mempertimbangkan mengecualikan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk kedua kota dari kampanye.

Antara 10-20 November wisatawan bisa menemukan musim gugur dan salju sekaligus di Sapporo, Hokaido. Foto: @elainee.c

"Banyak gubernur khawatir tentang orang-orang yang datang dari daerah di mana infeksi menyebar. Saya ingin (pemerintah) memikirkan langkah-langkah menyeluruh," kata Gubernur Tokushima Kamon Iizumi, yang memimpin asosiasi tersebut, dalam pertemuan online dengan Nishimura.

Advertising
Advertising

Menteri Pariwisata Kazuyoshi Akaba mengatakan penangguhan itu merupakan keputusan yang menyakitkan karena akan sangat berdampak baik bagi para pelancong maupun industri pariwisata. "Mereka yang memesan perjalanan ke kota-kota yang dikecualikan dapat menerima diskon di bawah kampanye jika mereka tiba di tujuan mereka pada 1 Desember," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Osaka Ichiro Matsui berharap pemerintah pusat akan menangguhkan kampanye perjalanan (untuk kota) sementara waktu. Dia juga meminta warga kota menahan diri untuk tidak bepergian ke daerah lain untuk memanfaatkan kampanye itu.

Pemerintah prefektur Osaka pun telah meminta tempat hiburan malam dan ruang karaoke di beberapa distrik untuk tutup pada jam 9 malam hingga 11 Desember. Perusahaan tanpa protokol Covid-19 yang memadai akan diminta untuk menghentikan operasi. Pemerintah prefektur juga akan meminta warga untuk tidak menggunakan kupon Go To Eat dan mengumpulkan poin di restoran selama periode 15 hari tersebut.

Prefektur Hyogo di barat Jepang juga memutuskan meminta penduduknya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting ke daerah-daerah seperti Tokyo dan Osaka, tempat infeksi virus telah menyebar.

Kampanye Go To Travel diluncurkan pada akhir Juli. Tapi perjalanan ke dan dari Tokyo pada awalnya dikecualikan karena tingginya jumlah infeksi di ibu kota, namun kemudian diizinkan pada 1 Oktober lalu.

Asosiasi Gubernur Nasional mendesak pemerintah pusat untuk menunda inisiatif perjalanan, karena situasi infeksi tidak sama di semua wilayah di sebuah prefektur. Jepang melaporkan total kumulatif kasus Covid-19 di negara itu mencapai 135.248 kasus pada Senin, 23 November lalu dengan 2.009 kematian.

KYODO NEWS

Berita terkait

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

3 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

9 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

10 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya