Museum Tumurun akan Kembali Dibuka, Perhatikan Aturan Baru untuk Pengunjung

Rabu, 18 November 2020 19:18 WIB

Seni patung karya Wedhar Riyadi berjudul 'Floating Eyes' menjadi koleksi ikonik di Museum Tumurun Solo. Karya tersebut pernah menghias halaman Jogja National Museum saat penyelenggaraan Art Jog di 2017. TEMPO | Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Solo - Museum Tumurun akan kembali menerima kunjungan wisatawan setelah tutup selama berbulan-bulan. Namun pengelola akan membatasi jumlah pengunjung agar protokol kesehatan bisa diterapkan secara maksimal.

Museum yang menyimpan benda-benda seni koleksi pemilik PT Sritex itu libur menerima pengunjung selama beberapa bulan sejak awal pandemi. "Jumat pekan ini sudah akan kembali kami buka," kata pemilik museum, Iwan Kurniawan Lukminto, Rabu, 18 November 2020.

Menurut Wawan, sapaan akrab Iwan, pihaknya telah menata ulang museum tersebut sehingga ada penyegaran. "Ada beberapa koleksi baru juga," kata dia. Namun dia tidak merinci ragam koleksi baru yang akan dipajang di museum tersebut.

Pengelola juga akan membatasi jumlah pengunjung agar protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik. "Maksimal 60 pengunjung tiap hari," kata Wawan. Sebelum pandemi, pengelola biasa melayani sekitar 120 pengunjung setiap hari.

Adapun calon pengunjung harus mendaftar secara online di laman resmi milik museum. Pengunjung bisa menikmati koleksi museum itu dengan gratis. Bukan hanya lukisan, terdapat seni instalasi hingga fotografi yang menjadi koleksi museum yang terletak di dekat Stadion Sriwedari itu.

Advertising
Advertising

Seni patung karya Wedhar Riyadi berjudul 'Floating Eyes', misalnya, akan langsung menarik perhatian pengunjung saat memasuki museum itu. Patung itu berbentuk bulatan bola mata yang bertumpuk-tumpuk hingga tujuh meter. Sebelum dikoleksi di Museum Tumurun, karya itu pernah menghias halaman Jogja National Museum saat penyelenggaraan Art Jog di 2017.

Pengunjung menikmati salah satu karya lukisan di Museum Tumurun Solo. Museum tersebut menyimpan berbagai karya seni karya old maestro maupun seniman kontemporer. TEMPO | Ahmad Rafiq

Lukisan dari sejumlah perupa juga menghias di ruang tersebut. Beberapa diantaranya adalah karya Eddy Susanto, Heri Dono, Entang Wiharso, Eko Nugroho serta sederet seniman lainnya.

Bukan hanya seni rupa, tiga mobil tua yang menjadi koleksi museum juga akan membuat pengunjung berdecak kagum. Sebuah mobil sedan besutan Mercedes Benz keluaran 1972 masih sangat mengkilap seperti layaknya mobil baru.

Berita terkait

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

58 menit lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

56 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

1 Desember 2023

Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

But Muchtar tidak berhasil lulus SD sebanyak tiga kali. Tapi, pada akhirnya ia menjadi Rektor ISI Yogyakarta pertama.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Selasar Sunaryo Art Space Pamerkan Karya Seni Rupa Pemilik, Anak, dan Menantu

11 November 2023

25 Tahun Selasar Sunaryo Art Space Pamerkan Karya Seni Rupa Pemilik, Anak, dan Menantu

Pameran karya mereka menjadi puncak peringatan Seperempat Abad Selasar Sunaryo Art Space di ruang galeri yang terpisah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Ganesha Terpilih sebagai Logo ITB?

24 September 2023

Mengapa Ganesha Terpilih sebagai Logo ITB?

Cerita terkait lambang atau logo ITB dikisahkan oleh AD Pirous dalam buku Aura Biru - Catatan Para Pelaku Sejarah ITB. Mengapa Ganesha yang dipilih?

Baca Selengkapnya

Irjen Chryshnanda Dwilaksana Gelar Pameran Tunggal Seni Rupa di Bandung

6 September 2023

Irjen Chryshnanda Dwilaksana Gelar Pameran Tunggal Seni Rupa di Bandung

Pameran tunggal Inspektur Jenderal Chryshnanda Dwilaksana digelar di Galeri Pusat Kebudayaan, Bandung pada 3-10 September 2023.

Baca Selengkapnya