Jawa Barat Unggulkan Wisata Alam, Segera Hadir Ciater Agrotourism

Reporter

Antara

Rabu, 18 November 2020 07:37 WIB

Perkebunan teh di kampung Dawuan, kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah membuat sektor pariwisata Jawa Barat terpuruk sehingga menyebabkan 2.000 industri pariwisata dan ribuan pekerja pariwisata nelangsa. Dalam rangka membangkitkan kembali sektor itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat berupaya mencari investor untuk mengembangkan puluhan destinasi wisata alam di Jabar.

"Keindahan alam yang memesona, hamparan kebun teh dan lanskap pantai, menjadi keunggulan destinasi wisata di Jabar. Selain itu, banyak destinasi wisata Jabar menyimpan sejarah peradaban," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik Kurohman, Selasa, 17 November 2020.

Karena itu, menurut Dedi, keindahan alam dan sejarah yang tersimpan dapat dimaksimalkan dengan pengembangan dan pembangunan fasilitas untuk menarik wisatawan. "Dengan keindahan, destinasi wisata cukup dikembangkan dengan selfie economy (tempat swafoto) itu dapat menarik minat wisatawan," ujarnya.

Salah satu keindahan Jabar terlihat dari lahan-lahan PT Perkebunan Nusantara (PN) VIII yang berlokasi di Ciater.

Demi mengembangkan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata di Jabar, PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita dan PTPN VIII akan mengembangkan Ciater Agrotourism.

"Kalau pariwisata itu yang penting bikin orang senang. Saat pandemi, tren pariwisata alam. Kami melihat potensi yang besar. Apalagi PT PN punya potensi yang besar," kata Direktur Utama PT Jaswita Deni Nurdyana.

Sementara itu, Direktur PTPN VIII Mohammad Yudayat mengatakan pemandangan kebun teh yang mempesona dapat dioptimalkan dengan sejumlah pembangunan fasilitas. Dengan begitu, hamparan kebun teh akan memiliki nilai tambah dengan konsep agrowisata.

"Bisnis utama kami adalah komoditas, yaitu teh, sawit dan karet. Sekarang kami lihat ada kesempatan lain. Ada aset-aset kami yang optimalisasinya rendah, dan bisa kami kembangkan (menjadi destinasi wisata)," kata Yudayat.

PT PN VIII mengelola lahan ribuan hektare untuk berbagai komoditas dan sekitar 90 persen lahan PT PN VIII berada di Jabar. Mayoritas lahan yang dikelola PT PN VIII menyajikan keindahan alam dan menyimpan sejarah.

Yudayat mengatakan akan mengembangkan lahan di Ciater lewat kerja sama dengan berbagai skema. Tujuannya agar hamparan kebun di Ciater memiliki nilai ekonomi di sektor pariwisata tanpa mengubah fungsi lahan.

"Selain pemandangan, ada nilai sejarah di lahan PT PN. Kalau ada yang pernah ke Boscha, Boscha itu dimakamkan di lahan PT PN. Sejarahnya tinggi. Kami pernah mendapatkan wisatawan mancanegara ingin duduk santai sambil minum teh dan diceritakan sejarah kebun teh yang ada," kata Yudayat.

Advertising
Advertising

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

22 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

4 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

5 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

5 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya