Wisata Yogya Bangkit dari Covid-19, Sultan: Kita Masih Berenang dengan Hiu Ganas

Kamis, 12 November 2020 17:08 WIB

Wisatawan berkunjung ke Pantai Prangtritis Yogyakarta, Sabtu 31 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sektor pariwisata dan ekonomi di Yogyakarta saat ini masih berupaya bangkit setelah 8 bulan terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Covid-19 ini masih menyertai di mana pun kita berada. Kita harus bisa berdamai dengan Covid-19 ini, seperti berenang di tengah laut bersama hiu ganas,” ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di sela Apel Virtual Siaga Covid-19, Kamis, 12 November 2020 di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Sultan menilai setelah 8 bulan pandemi Covid-19 berjalan, sudah bukan masanya lagi masyarakat dan wisatawan harus dipaksa, dikejar-kejar atau diancam sanksi demi patuh protokol kesehatan. Seharusnya, mereka sudah memahami bersama prinsip 4M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan demi mengembalikan Yogya menjadi zona hijau Covid-19.

“Realitanya Yogya itu kan kesadaran kesehatan masyarakat sudah tinggi, semestinya tidak perlu ada kampanye patuh protokol lagi isuk, awan, sore (pagi, siang, malam),” ujar Sultan.

Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta pada kenyataannya memang belum mereda, meski hampir semua destinasi wisata sudah kembali menggeliat. Di tengah itu, kunjungan wisata berbagai daerah ke Yogya sepekan terakhir, yaitu 5-11 November 2020, kasus baru Covid-19 juga tak pernah absen di bawah 20 kasus perharinya.

Advertising
Advertising

Gugus Tugas Covid-19 DIY mencatat kasus baru pada 5 November 2020 bertambah 168 kasus, 6 November bertambah 25 kasus, 7 November bertambah 38 kasus, 8 November bertambah 34 kasus, 9 November bertambah 32 kasus, 10 November bertambah 21 kasus, dan 11 November bertambah 30 kasus.

Sultan menuturkan Yogya sebagai kota pelajar dan wisata punya tantangan sendiri dalam memerangi Covid-19 ini. Tingginya mobilitas warga yang keluar masuk wilayah Yogya entah untuk keperluan pekerjaan, wisata maupun pendidikan juga bisa berkorelasi dengan cepat lambatnya penanganan Covid-19. “Yogya sangat majemuk, mobilitas keluar masuk Yogya tiap orang dengan kebiasaan berbeda (dalam penerapan protokol kesehatan) juga tinggi,” ujarnya.

Dalam posisi sebagai kota wisata dan pendidikan itu, Sultan berharap wisatawan dan pihak yang keluar masuk Yogya juga memiliki kesadaran sama dalam mendukung berjalannya adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi. Selain itu, menurut dia, masyarakat perlu memerhatikan pola makan dan pola hidup.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

7 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya