Jejak Promosi Wisatawan Mancanegara Bantu Perajin Yogyakarta di Masa Pandemi
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 7 November 2020 05:56 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta berperan dalam menggerakkan perekonomian lokal. Dari kunjungan wisatawan mancanegara itu, pelaku industri wisata, baik barang maupun jasa, mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Yakni keuntungan langsung dan tidak langsung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DI Yogyakarta, Aris Riyanta mengatakan keuntungan langsung adalah manfaat yang dirasakan oleh masyarakat saat itu juga. Misalkan pendapatan setelah wisatawan membeli produk, membayar layanan jasa, seperti transportasi, pemandu wisata, dan lainnya. Adapun keuntungan tidak langsung yang dirasakan masyarakat adalah promosi dari wisatawan mancanegara tersebut jika mereka puas dengan apa yang diperoleh dan selama berwisata.
"Mereka yang berhasil membuat wisatawan senang sehingga liburannya berkesan baik umumnya mendapatkan promosi gratis saat wisatawan mancanegara itu kembali ke negaranya," kata Aris Riyanta di Yogyakarta, Jumat 6 November 2020. Promosi gratis itu bisa berupa kisah menarik yang dibagikan wisatawan mancanegara tersebut kepada koleganya di luar negeri atau mereka memesan barang kerajinan masyarakat Yogyakarta.
Di masa pandemi Covid-19, menurutAris Riyanta, manfaat promosi gratis ini masih dirasakan oleh masyarakat. Dia mengatakan banyak wisatawan mancanegara yang pernah berkunjung ke Yogyakarta memesan berbagai cenderamata, kerajinan tangan, dan furnitur dari Yogyakarta, khususnya Kabupaten Bantul. "Satu-satunya yang bisa digenjot untuk menggeliatkan ekonomi saat sektor wisata terdampak seperti pandemi ini hanya kegiatan ekspor," ujar Aris Riyanta.
Pada Oktober 2020 misalkan, berbagai pesanan hasil kerajinan Yogyakarta dari mancanegara terus mengalir. Dengan begitu, masyarakat yang bergelut di bidang ini masih bisa beroperasi dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Menurut catatan Dinas Peindustrian dan Perdagangan DI Yogyakarta, di Kabupaten Bantul saja terdapat pengiriman sebanyak sembilan, 45, sampai 59 kontainer furnitur ke luar negeri.
Lantaran masih tingginya minat masyarakat dunia terhadap hasil kerajinan dari Yogyakarta, pemerintah DI Yogyakarta menggelar Jogja Premium Export Virtual Expo mulai Kamis sampai Minggu, 12 - 15 November 2020 di Royal Ambarukmo Hotel. Para pengusaha kerajinan dari dalam dan luar negeri dapat mengikutinya lewat website www.jogjapremium.com.
Pada gelombang pertama, sebanyak 50 industri kecil menengah bidang kerajinan di DI Yogyakarta akan menampilkan hasil produksi mereka dalam pameran virtual Jogja Premium Export Virtual Expo dan menjual produknya secara daring. Ada empat bidang kerajinan, yakni home decoration, craft, fashion, dan furniture.
Aris Riyanta menjelaskan Jogja Premium Export merupakan brand yang yang digaungkan pertama kali saat pemerintah DI Yogyakarta mengikuti Festival Indonesia Moskow, Rusia pada 2019. Di festival tersebut, stand Yogyakarta mendapatkan animo yang sangat tinggi dari masyarakat Moskow, dan mendapatkan apresiasi dari penyelenggara sebagai Peserta Terbaik. "Jogja Premium Export dikenal masyarakat Rusia sebagai ruang pameran bagi produk berkualitas yang berhasil menembus pasar ekspor," ujarnya.
Wakil Gubernur DI Yogyakarta Paku Alam X mengatakan, menggeliatnya ekspor berbagai produk kerajinan dari Yogyakarta memberikan harapan dan optimisme di tengah pandemi Covid-19 dan himpitan resesi ekonomi. "Ekspor kerajinan menunjukkan produk non-migas Yogyakarta siap berkompetisi dengan ikon-ikon global di ranah perdagangan internasional," ujar Paku Alam.
Pemerintah DI Yogyakarta mencatat nilai ekspor yang didominasi produk kerajinan meningkat setiap tahun. Pada 2018 senilai USD 338 juta, naik menjadi USD 370 juta di 2019. Kemudian sejak Januari hingga September 2020 angkanya turun menjadi USD 304 juta.