Asal Usul Suku Amungme Papua, Ada 3 Versi Berhasil Keluar dari Gua

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 31 Oktober 2020 18:55 WIB

Upacara Adat yang dilakukan warga suku Amungme, sebelum pengoperasian pesawat Mimika Air, di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (2/12). Tempo/Tjahjono EP

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu suku yang ada di Papua adalah Suku Amungme. Mereka menetap di sisi selatan jajaran pegunungan yang menandai batas selatan dari dataran tinggi Papua. Kota Tembagapura dan kawasan tambang Grasberg, dengan produksi bijih emas tertinggi di dunia dan bijih tembaga terbesar ketiga dunia, terletak di tanah adat Suku Amungme.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan dalam sejarah lisan, Suku Amungme berasal dari sebuah gua di Lembah Baliem. Mereka adalah bagian dari sebuah kelompok yang kemudian bermigrasi menuju barat. "Suku Amungme memberi nama puncak tertinggi atau Puncak Jaya dengan sebutan Nemangkawi Ninggok," kata Hari Suroto kepada Tempo, Sabtu 31 Oktober 2020.

Menurut dia, Suku Amungme mengenal beberapa versi tentang asal usul mereka. Versi pertama adalah leluhur Suku Amungme muncul dari tanah, tempat di mana mereka selalu berada. Kegelapan menjadi satu-satunya alasan mengapa orang mau meninggalkan lubang atau gua.

Mulut gua tersebut bernama Mepingama, berada di sebelah pohon tua di dekat Wamena, Lembah Baliem. Manusia keluar dari gua dengan berbagai benih tanaman yang diperlukan untuk ditanam. Ada umbi-umbian berupa talas, pisang, dan buah merah.

Ada pula kapak batu dan alat pembuat api. Semua itu menjadi bekal untuk bertahan hidup. Saat keluar dari gua, mereka merasa kelaparan dan sebatang pohon pisang keramat menyediakan makanan pokok pertama.

Advertising
Advertising

Versi kedua tentang asal usul Suku Amungme adalah para leluhur yang tinggal dalam gua di bawah kekuasaan Menaga Nemungki. Menaga Nemungki marah jika ada penghuni gua yang mengintip cahaya melalui akar-akar pohon purba karena ingin melihat kehidupan di luar sana.

Burung dan ular mencoba mencari jalan keluar bagi manusia, tapi mereka selalu ketahuan Menaga Nemungki. Akhirnya, diam-diam anjing menggali lubang membuat jalan kabur untuk manusia. Sebab itu Suku Amungme tidak makan daging anjing.

Versi ketiga ihwal asal usul Suku Amungme menyebutkan ada seorang perempuan tua yang memberikan sebuah tongkat kecil kepada anak gadisnya. Anak itu dipercaya masih bersih dari dosa. Dengan tongkat kecil tadi, anak gadis tersebut mampu membuka pintu gua dan mengajak orang-orang pergi meninggalkan gua.

Orang-orang yang keluar dari gua berjalan menuju arah barat. Mereka berhenti di Lembah Baliem, kemudian berjalan lagi dan tiba di Kwiyawagi, sebuah dataran tinggi antara Tiom dan Ilaga. Dalam perjalanan, orang-orang itu terbagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama beristirahat lalu membuat api unggun besar. Kemudian datang kelompok berikutnya yang tertinggal dari rombongan. Mereka meminta api, kayu bakar, dan makanan karena kedinginan dan kelaparan. Sayangnya kelompok yang tiba lebih dulu dan telah membuat api unggun tadi tak memberi mereka makanan.

Akibatnya, rombongan yang tertinggal tadi pun pergi. Ada yang berjalan ke arah selatan, ke utara, dan timur. "Inilah awal mula pembagian beberapa etnis di pegunungan Papua," kata Hari Suroto. Kata Amungme dalam versi ketiga ini berarti orang-orang yang pertama duduk di samping api atau kelompok yang membuat api unggun tadi.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

12 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

14 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

15 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya