Demi Cegah Kerumunan, Pecalang Ikut Awasi Destinasi Wisata di Bali

Reporter

Antara

Jumat, 30 Oktober 2020 18:13 WIB

Penumpang berswafoto ketika tiba di terminal kedatangan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 28 Oktober 2020. Meski masih dalam masa pandemi COVID-19, kedatangan wisatawan domestik di Bali melalui bandara diprediksi akan meningkat hingga 10 persen dari rata-rata penumpang harian. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota melibatkan Satgas Desa Adat dan pecalang (petugas pengamanan adat) untuk mengawasi dan memantau wisatawan yang berada di destinasi wisata agar tidak berkerumun.

"Mereka nanti akan menegur apabila terjadi kerumunan dan di setiap objek wisata wajib disiapkan sarana protokol kesehatan seperti tempat mencuci tangan dan sabun," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa di Denpasar, Kamis, 29 Oktober 2020.

Menurut Astawa, dalam beberapa hari terakhir, kunjungan wisatawan domestik ke pulau dewata mulai mengalami peningkatan. Pada 26 Oktober, jumlah wisatawan mencapai 5.000 orang, kemudian meningkat 6.300 orang pada 27 Oktober dan mencapai 9.500 orang pada 28 Oktober.

Kunjungan wisatawan domestik ke Bali, didominasi wisatawan yang datang dengan penerbangan dari Jakarta, Surabaya, Makassar dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Kunjungan wisatawan domestik merupakan berkah bagi Bali yang selama ini mengandalkan pariwisata dan selama delapan bulan terakhir anjlok karena pandemi Covid-19," kata Astawa.

Astawa mengatakan liburan panjang dengan jumlah kunjungan wisatawan yang cukup tinggi selama masa pandemi adalah dua hal yang perlu diselaraskan. Ia menyebut kesehatan adalah hal yang sangat penting dan menjadi hal utama sedangkan ekonomi juga penting bagi kelangsungan hidup banyak pihak.

"Sehingga pemerintah menyelaraskan dan menyeimbangkan kepentingan kesehatan dan ekonomi sebagaimana kita menciptakan liburan yang aman, nyaman tanpa kerumunan," kata Astawa.

Sebagai upaya menjamin tidak terjadinya klaster baru, baik bagi wisatawan yang datang dan masyarakat lokal, wajib memproteksi diri sebelum datang ke Bali, dengan syarat minimal menunjukkan surat kesehatan tes cepat atau usap berbasis PCR.

Pemprov Bali juga memiliki aplikasi Love Bali yang disiapkan bagi wisatawan yang masuk untuk mengisi cek diri terkait data daerah asal, identitas lengkap, berapa lama akan berada di Bali dan menginap dimana selama berlibur di Bali. "Hal ini diharapkan menjadi data akurat kunjungan wisatawan di masa pandemi, sehingga membantu Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan tracing contacts apabila terjadi kasus Covid-19 saat mereka berada di Bali," kata Astawa.

Berita terkait

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

1 jam lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

2 jam lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

16 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

18 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

21 jam lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

21 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya