Wisatawan Puncak Reaktif Covid-19, Simak Kembali Imbauan Satgas
Reporter
Tempo.co
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 30 Oktober 2020 06:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan rapid test atau tes cepat secara acak terhadap wisatawan yang datang ke kawasan Puncak pada masa libur panjang ini. Hasilnya, ada 50 wisatawan yang dinyatakan reaktif.
"Dari 1.000 rapid test, ada 50 wisatawan luar Bogor yang dinyatakan reaktif," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, Kamis, 29 Oktober 2020.
Rinciannya, 24 orang dari hasil pemeriksaan di Telaga Warna, 13 orang dari hasil pemeriksaan di Gadog dan 13 orang dari Kantor Kecamatan Megamendung. Tiga titik itu memang menjadi lokasi tes cepat oleh Pemkab Bogor.
Setelah ditemukan wisatawan yang reaktif, kata Mike, pihaknya langsung melakukan swab tes atau tes usap terhadap mereka. Mereka yang hasil tesnya reaktif juga tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke jalur Puncak.
"Nanti untuk hasil swabnya kami akan kabarkan kemudian hari. Tapi pendataan sudah kita lakukan by name dan by address," kata Mike.
Jika hasil tes usap dinyatakan positif, kata Mike, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan daerah wisatawan itu berasal agar bisa ditindaklanjuti. Sedangkan jika wisatawan berasal dari Kabupaten Bogor, pihaknya akan langsung melakukan penelusuran kontak.
Tes cepat ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bogor untuk mencegah penularan Covid-19 di masa libur cuti bersama yang jatuh sejak 28 Oktober hingga 1 November mendatang. Kawasan Puncak kerap menjadi tujuan wisatawan dari ibu kota dan sekitarnya untuk menghabiskan waktu liburan.
"Kita harapkan dengan adanya rapid test ini masyarakat akan lebih terdeteksi kesehatannya. Jangan sampai libur panjang kali ini menyebabkan klaster baru penularan Covid-19," kata Mike.
Seperti imbauan Satgas Penanganan Covid-19, bagi Anda yang akan bepergian di masa libur panjang ini, selalu ingat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Jika kondisi kesehatan tidak fit, sebaiknya Anda tetap di rumah.
Wisatawan yang berada di zona merah pun disarankan untuk tidak bepergian ke luar kota untuk mencegah penularan. Pun bagi Anda yang bepergian, sebaiknya tidak menuju daerah zona merah.
Wisatawan juga perlu mengingat kapasitas tempat wisata yang dituju dan memerhatikan aturan yang berlaku di sana, misalnya mensyaratkan hasil tes.
ANTARA