Qatar Airways Sebut Potensi Penularan Covid-19 dalam Penerbangannya Rendah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 Oktober 2020 06:43 WIB

Qatar Airways.

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar Airways menyatakan sebanyak 99,988 persen penumpang yang telah terbang bersama mereka sejak Februari lalu bebas Covid-19. Hal tersebut dianggap membuktikan bahwa tingkat penularan Covid-19 di dalam pesawat mereka rendah.

Sejak Februari, Qatar Airways telah terbang bersama 4,6 juta penumpang. Dari jumlah itu hanya ditemukan kasus sebanyak 582 kasus positif. Di samping itu, kurang dari satu persen dari lebih dari 37.000 penerbangan Qatar Airways telah terkonfirmasi membawa penumpang yang terinfeksi.

Selain itu, sampai saat ini hanya kurang dari satu persen (0,002 persen) awak kabin yang bertugas tertular Covid-19 saat di pesawat serta tanpa ada kasus baru yang tercatat sejak maskapai memperkenalkan seragam penerbangan APD lengkap pada Mei lalu serta pelindung wajah (face shield) untuk
penumpang di semua penerbangan.

“Statistik terbaru ini adalah bukti bahwa melalui penerapan langkah-langkah yang tepat, seperti pemberlakuan prosedur
keselamatan dalam kabin, kebersihan, dan pembatasan jarak fisik yang ketat di bandara, begitu pula dengan kepatuhan terhadap persyaratan masuk dan tes dari otoritas setempat, penumpang tak perlu resah soal melakukan perjalanan udara," kata Chief Executive Qatar Airways Group, Akbar Al Baker dalam keterangannya, Senin, 19 Oktober 2020.

Awak kabin maskapai penerbangan Qatar Airways memakai alat pelindung diri lengkap saat melayani penumpang. Foto: Qatar Airways

Advertising
Advertising

Sejak awal merebaknya pandemi, kata Akbar, maskapainya sudah menerapkan program pemantauan, deteksi virus dan kebersihan dalam kabin paling ketat di kalangan komunitas penerbangan global. Misalnya pemberlakuan tes PCR bagi penumpang yang berangkat dari negara berisiko serta penggunaan sistem penyaringan udara HEPA tercanggih dalam pesawat.

"Sebagai sebuah industri, kami ingin sektor penerbangan komersial dapat pulih dengan menjamin keselamatan dan
perlindungan bagi penumpang, mulai dari keberangkatan hingga kedatangan, dengan semua maskapai
penerbangan," kata Akbar.

Meski begitu, menurut Akbar, pihaknya akan terus memantau perkembangan global dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19, juga bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat
untuk mendukung aktivitas pelacakan setiap kali ada kasus positif terkonfirmasi dengan subjek penumpang
yang terbang bersama maskapai mereka dalam rentang waktu masa inkubasi.

"Sebagai sebuah industri, selayaknya kami tetap waspada dan tidak mudah berpuas diri namun tetap memastikan penerapan prosedur keselamatan serta keamanan yang ketat demi menghapus kekhawatiran para penumpang, baik mereka yang hendak pulang ke rumah mereka atau, mengunjungi kerabat atau sanak saudara, atau berekreasi," kata Akbar.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

4 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko mengatakan bahwa setidaknya ada 18 penerbangan yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya